Karya Pasien ODGJ Dipamerkan di Arena MTQ Nasional XXX, Mulai Lukisan Hingga Camilan

Pengunjung pameran di arena MQT Nasional XXX sedang memperhatikan produk karya pasien ODGJ RSUD Atma Husada Mahakam, Rabu 11 September 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam menampilkan ragam produk kreatif hasil karya dari pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Mulai dari prakarya hingga makanan siap saji, pada pameran makanan halal (halal food) dan kaligrafi berskala internasional, di arena Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) di Samarinda Convention Hall Jalan KH Wahid Hasyim I.

Direktur UPT RSJD Atma Husada Kaltim Indah Puspitasari mengatakan, tidak hanya memberikan pelayanan medis pasien ODGJ, RSJD Atma Husada juga memberikan pelatihan keterampilan tangan untuk pasien selama dirawat intensif di rumah sakit.

Untuk hasil karya pasien ODGJ, lanjut Indah, mulai dari lukisan, makanan ringan dan kerajinan tangan lainnya, bisa dilihat langsung di lokasi pameran yang ada di arena MTQN.

Direktur UPT RSJD Atma Husada Kaltim Indah Puspitasari (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Stan kita menghadirkan berbagai makanan halal food di antaranya telur asin, kripik dan kerajinan tangan lainnya seperti lukisan, meja dan kursi yang dibuat oleh pasien kita,” kata Indah ditemui di kantornya Jalan Kakap, Samarinda, Rabu 11 September 2024.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan-lukisan abstrak buatan pasien ODGJ, yang sarat akan makna. Selain itu juga ada prakarya kursi meja yang terbuat dari bahan bekas tidak terpakai.

“Lukisan mereka tidak kalah bagus dengan orang yang normal. Saat ini ada lima lukisan yang kita pamerkan di MTQ Nasional 2024,” ujar Indah Puspitasari.

Tak hanya lukisan, produk-produk lain seperti stan handphone custom, telur asin, dan keripik juga laris manis diburu pengunjung pameran.

Mungkin tidak menyangka lukisan ini hasil karya pasien ODGJ (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Indah bilang harga yang ditawarkan pun bervariasi. Untuk lukisan berukuran 21 cm x 331 cm, dijual dengan harga Rp150 ribu per gambarnya. Sedangkan untuk kripik ubi, bakso goreng (basreng), kripik tempe dan lainnya dijual mulai dari Rp 10 ribu – Rp 15 ribu per bungkusnya.

“Gantungan HP atau standing HP harganya mulai dari Rp25 ribu dan telur asin Rp5 ribu. Harganya semua ini kita sesuaikan dengan harga pasar,” sebut Indah Puspitasari.

Indah juga menjelaskan, pelatihan keterampilan tangan di antaranya pertukangan, tata boga dan pelatihan menjahit, diberikan secara rutin empat kali seminggu kepada pasien di RSJD Atma Husada Mahakam.

“Pelatihan ini kita berikan kepada pasien seminggu 4 kali. Jadi pasien yang baru masuk kita lihat dulu. Kalau dalam lima hari dia sudah stabil, maka bisa kita ajari untuk memproduksi,” terang Indah.

Pelatihan yang diberikan pihak rumah sakit kepada pasien bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan dan kemandirian ketika pasien dipulangkan usai menjalani perawatan.

Camilan ini juga hasil karya pasien ODGJ dan laris manis dibeli pengunjung selama pameran MTQ Nasional XXX di Samarinda (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Saat mereka dipulangkan, jadi memiliki modal keterampilan tersendiri untuk berusaha. Hasil lukisan dari pasien yang kita pamerkan. Kalau laku, uangnya kita serahkan langsung kepada pasien,” jelas Indah.

Ke depan, RSJD Atma Husada Mahakam juga berencana untuk mengembangkan usaha sosial yang melibatkan pasien, agar hasil karya buatan ODGJ ini juga dapat dijual secara komersial kepada masyarakat.

“Sejauh ini pemasaran baru internal. Kecuali ada pameran, baru kita bawa,” demikian Indah Puspitasari.

Diketahui, saat ini total pasien ODGJ yang dirawat di RSUD Atma Husada Mahakam milik Pemprov Kaltim ini berjumlah 135 pasien.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: