SAMARINDA.NAGA.ASIA– dalam rangka mengendalikan inflasi yang disebabkan melonjaknya harga beras di pasaran, mulai besok, Selasa (14/2/2023) Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Bulog, menjual beras murah di tiap 59 kelurahan.
Total beras yang akan dijual dalam operasi pasar sebanyak 118 ton, atau tiap kelurahan dapat kuota 2 ton. Harga beras di operasi pasar adalah Rp43 ribu untuk setiap 5 kilogram. Slama operasi pasar dilaksanakan di kelurahan-kelurahan, Pemkot Samarinda sudah minta pengawalan ke TNI-Polri, tujuannya agar tertib.
“Pemerintah Kota Samarinda mau menekan harga beras yang saat ini di pasar sudah mencapai Rp55 ribu sampai Rp58 ribu per 5 kilogram, agar kembali wajar,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sektaris Kota Samarinda, Abdullah usai mengikuti Rapat Teknis Pengendalian Inflansi Kota Samarinda di Ruang Rapat Diskominfo Kota Samarinda, Senin (13/2/2022).
Menurut Abdullah, sesuai instruksi Pemerintah Pusat dan Presiden, Pemerintah Kota Samarinda tengah melakukan pengendalian inflasi, khususnya beras yang saat ini harganya cenderung merangkak naik.
“Kita juga mulai mengamankan stok bahan pokok (bapok) lainnya dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat yang cenderung naik di bulan Ramdhan dan Idul Fitri,” ujarnya.
Menurut Abdullah, khususnya di Kota Samarinda baik itu stok bapok maupun harga beras masih terkendali. Bahkan, lanjutnya, untuk wilayah Provinsi Kaltim masih aman, tapi tetap diminta waspada dengan melakukan pemantauan setiap hari.
“Pemerinta Pusat minta kita di daerah waspada soal kebutuhan masyarakat akan bapok maupun harga bapok agar tidak memicu inflasi,” ujarnya.
Khusus komoditi beras, daerah diminta benar-benar menghitung dengan cermat kebutuhan masyarakat dan memastikan harga terjangkau masyarakat, serta stoknya ada di daerah masing-masing.
Ketahanan Pangan Samarinda
Abdullah menambahkan, dalam rapat, Dinas Ketahanan Pangan Kota Samarinda melaporkan panen padi di Samarinda berlangsung akhir Februari 2023 di lahan seluas 61 hektar (ha), Maret sebanyak 289 ha dan di bulan April 426 ha.
Jika tidak terjadi gagal panen mengingat cuaca tidak menentu, maka stok gabah kering di Samarinda pada bulan April totalnya 3.140 ton.
“Jumlah stok gabah kering giling itu akan membantu ketahanan pangan, stok ready di Samarinda,” ungkap Abdullah.
Selain menjaga inflasi beras, Pemkot Samarinda sedang menjaga ketersedian dan harga beberapa komoditas, terutama cabai yang harganya sangat fluktuatif.
“Beras, minyak goreng, gula pasir, cabai, bawang merah itu yang lebih dominan diantaranya sekian banyak itu saat ini lebih mononjol beras, termasuk cabai menyumbang inflasi, ama kita awasi ketat,” bebernya
Pemerintah dan instansi terkait dengan pengendalian inflasi, misalnya Bank Indonesia dengan menggandeng masyarakat akan memperluas tanaman cabai di 10 kecamatan di Samarinda.
“Cabai yang sudah ditanam sebelum-sebelumnya, alhamdulillah ,informasinya sudah ada yang mulai panen,” ungkap Abdullah.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Prabowo D | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda