Kinerja Perekonomian Kaltim Tahun 2024 Dorong Peningkatan Capaian Pembangunan Manusia

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pada tahun 2024, kinerja perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mampu tumbuh hingga 6,17 persen. Capaian perekonomian tersebut menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya peningkatan capaian pembangunan manusia di Kaltim, khususnya pada indikator Pengeluaran riil per kapita disesuaikan yang tumbuh 4,48 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2024 sebesar Rp13,79 juta rupiah per kapita per tahun, naik sebesar Rp591 ribu per kapita per tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam paolran Indeks Pembangunan Manusia Kaltim Tahun 2024 yang dipublish 11 April 2025.

Menurut Yusniar, sama halnya dengan indikator pengeluaran riil per kapita disesuaikan, indikator umur harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah juga mengalami peningkatan.

“Umur harapan hidup (UHH) saat lahir di Kalimantan Timur tahun 2024 telah mencapai 74,94 tahun dan dari sisi rata-rata lama sekolah, penduduk usia 25 tahun ke atas mencapai 10,02 tahun atau telah menempuh pendidikan setara dengan kelas X atau kelas pertama di SMA. Sementara itu, anak usia 7 tahun ke atas berpeluang menempuh pendidikan selama 14,03 tahun, atau setara lulus Diploma II,” paparnya.

Dimensi standar hidup layak diwakili oleh indikator Pengeluaran riil per kapita Disesuaikan. Berdasarkan kriteria di atas, tampak bahwa status pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur saat ini berada pada status “tinggi”.

Bahkan sejak awal penghitungan IPM Kalimantan Timur tahun 1996 pun, status Pembangunan manusia di daerah ini telah berada pada level status “tinggi”. Selanjutnya dari tahun 2002 sampai saat ini status pembangunan manusia Kalimantan Timur masih berada pada level kategori “tinggi”.

IPM Kabupaten/Kota

Yusniar juga melaporkan, bervariasinya capaian pembangunan manusia di kabupaten/kota se-Provinsi Kaltim dapat dilihat dari angka IPM per kabupaten/kota. Seluruh kabupaten/kota di Kaltim telah memiliki capaian IPM lebih dari 70, dengan tujuh kabupaten memiliki capaian IPM di bawah IPM Provinsi Kaltim, dan tiga Kota memiliki capaian IPM di atas IPM Provinsi Kaltim.

“Pada tahun 2024, IPM ketiga kota di Provinsi Kaltim telah berstatus “Sangat Tinggi”, yaitu Kota Samarinda dengan capaian IPM sebesar 83,11; Kota Balikpapan dengan IPM sebesar 82,62 dan Kota Bontang dengan IPM sebesar 82,49,” katanya.

Nilai IPM ke-tujuh kabupaten lainnya di Provinsi Kaltim telah berstatus “Tinggi”. Adapun nilai IPM masing-masing tujuh kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Berau sebesar 77,17; Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 76,57; Kabupaten Kutai Timur sebesar 75,90; Kabupaten Paser sebesar 75,13; Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 74,94; Kabupaten Kutai Barat sebesar 74,76, serta Kabupaten Mahakam Ulu dengan capaian IPM sebesar 70,79.

Menurut Ysuniar lagi, kemajuan capaian pembangunan manusia juga dapat dilihat dari kecepatan pembangunan manusia, sebagai cerminan upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu target tertentu dalam pembangunan manusia.

Secara umum, semakin tinggi nilai IPM suatu wilayah, maka tingkat pertumbuhannya akan relatif lebih kecil dibandingkan wilayah lain yang memiliki nilai IPM masih relatif rendah. Kecepatan pembangunan manusia yang diukur dengan pertumbuhan IPM menunjukkan bahwa pada periode 2023-2024 Kabupaten Mahakam Ulu memiliki pertumbuhan IPM paling tinggi, sebesar 1,10 persen.

Pertumbuhan yang lebih cepat pada wilayah dengan level IPM yang capaiannya relatif lebih rendah tersebut mengindikasikan adanya konvergensi kondisi pembangunan manusia di wilayah Kaltim.

Wilayah-wilayah dengan level IPM yang relatif rendah tersebut berpotensi untuk dapat mengejar ketertinggalan wilayah kabupaten/kota lainnya yang tingkat pembangunan manusianya sudah relatif lebih baik.

BPS Kaltim juga mecatat, secara umum perkembangan pembangunan manusia di seluruh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kaltim cukup menggembirakan. Nilai IPM ketiga kota di Kaltim  telah berstatus “Sangat Tinggi” atau berada di atas 80; capaian ini lebih tinggi dibandingkan IPM Provinsi Kaltim. Adapun ketiga kota tersebut adalah Kota Samarinda, Kota Bontang, dan Kota Balikpapan.

Sedangkan capaian IPM untuk wilayah kabupaten di Kaltim, seluruhnya berada di bawah capaian IPM Provinsi Kaltim. Sejak tahun 2023, IPM seluruh kabupaten di Provinsi Kaltim telah berstatus “Tinggi”. Kabupaten Mahakam Ulu mengalami perubahan status sejak tahun 2023, dari sebelumnya berstatus “Sedang” menjadi “Tinggi”.

Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kota Bontang merupakan pusat dari berbagai kegiatan, baik pendidikan, perekonomian, kesehatan, bisnis dan lain-lain. Hal ini yang mendukung ketiga kota tersebut dalam pencapaian pembangunan manusia. Sarana dan prasarana yang tersedia cukup lengkap dan memadai serta kemudahan akses dalam memperoleh pendidikan maupun kesehatan juga ditemui pada ketiga kota tersebut.

Adapun kondisi sebaliknya dialami oleh kabupaten Mahakam Ulu. Ketersediaan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan serta akses untuk mencapainya relatif terbatas. Hal ini terkait juga dengan kondisi geografis Kabupaten Mahakam Ulu yang relatif sulit sehingga berdampak terhadap akses masyarakat pada sarana kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

“Dibandingkan dengan empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, capaian pembangunan manusia Kaltim masih merupakan yang tertinggi. Pada tahun 2024, angka IPM Provinsi Kalimantan Timur sebesar 78,79,” ungkap Yusniar.

Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan angka IPM nasional yang sebesar 75,02. Capaian IPM seluruh provinsi di Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, hingga Kalimantan Barat masih memiliki nilai indeks di bawah 80 sehingga masih termasuk berstatus IPM “Tinggi”.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim 

Tag: