Kirab Budaya Dunia dan Daerah di Samarinda Tuai Pujian 6 Kedubes Negara Sahabat

Salah satu penampilan Square Dancing dari Kedubes Amerika Serikat di halaman Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat 26 Juli 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Festival Kirab Budaya Internasional yang menjadi salah satu kegiatan East Borneo Internasional Foklore Festival (EBIFF) 2024 di Samarinda, berlangsung meriah, Jumat 26 Juli 2024. Festival kirab itu menampilkan berbagai ragam budaya dari berbagai provinsi hingga mancanegara.

Rute Kirab Budaya Internasional yang dimulai dari Five Premier Hotel di Jalan Bhayangkara, hingga Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gadjah Mada, diikuti oleh kelompok seni dari enam negara dan beberapa tim kesenian dari provinsi lain.

Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni bilang kirab budaya internasional perpaduan budaya lokal dan mancanegara itu berjalan lancar.

“Tadi kita sudah melihat bagaimana partisipan dari mancanegara menyapa warga masyarakat Kaltim, demikian juga dengan kelompok seni kita juga luar biasa,” kata Sri Wahyuni di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat 26 Juli 2024.

Sekda Kaltim Sri Wahyuni memberikan keterangan saat konferensi pers, Jumat 26 Juli 2024. Festival EBIFF hingga 29 Juli 2024 mendatang turut mendongkrak perekonomian pelaku ekonomi kreatif di Samarinda. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sri menjelaskan, Festival EBIFF ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltim. Baik dari sisi perekonomian, penginapan, kuliner, transportasi, hingga peningkatan penjualan suvenir.

“Pertunjukan seni ini, memberikan dampak ekonomi bagi seluruh subsektor. Kita lihat penonton, masyarakat kita berbelanja makanan dan minuman, ini juga memberikan dampak bagi ekonomi kreatif,” ujar Sri Wahyuni.

Menurut dia, Provinsi Kaltim memiliki berbagai ragam budaya di antaranya budaya kesultanan, budaya pesisir hingga budaya pedalaman.

“Tadi kita lihat banyak pertunjukan seperti tarian Dayak ikut tampil. Nantinya mereka juga akan menampilkan pertunjukan di tanggal 27-29 Juli di Stadion Kadrie Oening dan lapangan eks Temindung,” jelasnya.

Tarian Dayak juga ditampilkan bersama dengan tarian dan budaya dari enam negara sahabat. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Selain itu, Sri juga mengajak masyarakat untuk hadir dalam acara Opening Ceremony EBIFF 2024 yang berlangsung malam ini di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda.

“Jadi nanti malam opening ceremony delegasi itu akan parade kembali menyapa warga Kaltim, dalam proses upacara pembukaan. Kemudian nanti di penutupan juga akan ada kejutannya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi menerangkan, festival Kirab budaya EBIFF ini merupakan awal yang baik untuk mengenalkan keragaman budaya dari masing-masing daerah.

“Kita berharap rangkaian acara-acara tersebut bisa sukses, utamanya partisipasi masyarakat yang hadir dan ikut menyaksikan rangkaian-rangkaian kegiatan kami,” kata Ririn.

Baca jugaEBIFF 2024 Dimulai, Sekda Kaltim: Sebagai Ajang Pergaulan Budaya

Lebih lanjut, Ririn mengatakan melalui event EBIFF ini, Dispar Kaltim akan mengenalkan beberapa paket pariwisata untuk ditawarkan ke enam negara yang telah hadir dalam perayaan EBIFF ini. Di antaranya, wisata susur Sungai Mahakam, Museum Samarinda dan juga Desa Wisata Budaya Pampang.

“Karena tiga tempat itu menjadi ikoniknya atau ciri khasnya Samarinda. Jadi event ini tidak semata-mata hanya pertukaran informasi kebudayaan saja,” ujar Ririn.

Hadir dalam festival kirab tersebut di antaranya Duta Besar Seychelles Niko Barito, duta besar Bulgaria Dong Xiaojun dan kedutaan besar dari negara lainnya.

Kedubes Kagum Ragam Budaya Indonesia

Duta Besar Bosnia Amin Limo mengaku sangat kagum dengan ragam budaya yang ada di Indonesia.

“Meskipun saya baru enam bulan di Indonesia, keramahtamahan Indonesia luar biasa, termasuk Kaltim,” kata Amin Limo.

Salah satu perwakilan Kedubes negara sahabat saat memberikan keterangan pers, Jumat 26 Juli 2024. Mereka kagum ragam budaya Indonesia termasuk Kaltim berikut keramahtamahan masyarakatnya. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Selain itu, Duta Besar Seychelles Niko Barito mengatakan, bahwa Seychelles dengan Provinsi Kaltim sebelumnya telah lama menjalin kerja sama dengan baik. Terutama di bidang pengenalan kebudayaan.

“Saya mengenal ibu Sekretaris Daerah Sri Wahyuni sudah lama. Beliau ini adalah orang yang sangat komitmen membangun pariwisata,” jelas Niko.

Menurutnya Niko, Sri Wahyuni sangat berperan dalam memperkenalkan kebudayaan Kaltim yang saat ini akan menjadi ibu kota negara.

“Melalui multikultur, banyak orang tahu tentang kultur Indonesia terutama Kaltim,” demikian Niko Barito.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: