SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pagi itu disela-sela ramainya pengunjung perpustakaan terlihat pria yang rajin bekerja mengurus segala administrasi keanggotaan perpustakaan yaitu Parno pustakawan tingkat penyelia yang tidak pernah lelah bekerja meski sudah berumur 57 tahun.
Parno sudah bekerja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kalimantan Timur selama 31 tahun, dimulai dari tahun 1992 dirinya lulus tes CPNS di Kota Jakarta dan ditempatkan di Kalimantan Timur, yaitu Kota Samarinda.
Parno merupakan orang asli Jawa Tengah, persisnya dari Kota Solo dengan pendidikan D3 yang sampai saat ini jarang pulang kampung karena pekerjaannya dan dana yang belum cukup untuk sekedar mengunjungi orang tuanya.
“Dulu saya sesekali mendatangi orang tua, karna kondisi ekonomi saya jarang kesana, tapi saya sering menggunakan telpon selular untuk mengetahui kabar orang tua saya,” ucap Parno, pada Rabu (29/3/2023).
Kepada tim NiagaAsia, Parno menceritakan kembali awal mula dirinya bekerja, kecintaannya kepada koleksi buku menjadi pustakawan membuat dirinya rela ditempatkan di Samarinda. Meskipun sedikit mendapat pertentangan orang tua dirinya memberanikan diri untuk menjadi pelayan masyarakat.
Meski saat itu di tahun 1992 dirinya mendapatkan gaji sebesar Rp 35 Ribu dan sekarung beras tidak menurunkan niatnya bahkan pekerjaan sebagai pustakawan dilakukan dengan sepenuh hati.
“Ya alhamdulillah gaji segitu dicukupkan untuk kebutuhan sehari-hari, yang penting ikhlas bekerja saja,” jelasnya.
Tentu banyak suka duka yang dirinya lalui selama 31 tahun bekerja, dari pengunjung yang telat mengembalikan buku perpustakaan hingga ada yang tidak mengembalikannya, sampai dirinya pernah mendatangi alamat pengunjung tersebut.
“Melayani masyarakat buat saya berkesan, karena banyak karakternya ada yang gampang ada yang susah, banyak juga tidak mengembalikan buku jadi saya pernah mendatangi bersama petugas ternyata orangnya sudah di luar kota,” terangnya.
Meski Di tahun 2023 Parno sudah menerima gaji sebesar Rp 4 Juta, tetapi masih belum cukup untuk meningkatkan ekonomi kehidupannnya bersama istri dan seorang anaknya yang kini sedang kuliah di Surabaya ditambah ada mertua yang ikut dirumahnya.
Setelah 57 tahun bekerja, sebentar lagi Parno memasuki masa pensiun di pertengahan bulan Juni tahun 2023, dirinya akan melanjutkan hidup dengan membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya.
“Nanti saya pensiun, saya buka usaha sembako karena bujangan biasa jualan sembako jadi kembali lagi, dengan modal yang saya dapat dari tabungan pensiun sesuai masa kerja,” katanya.
Setelah masa pensiun dirinya berharap agar Kantor DPK Kaltim bisa direhabilitasi atau membangun kantor baru yang bebas dari banjir.
“Setiap banjir disini kerja bakti membersihkan kantor, pernah buku banyak yang rusak bahkan komputer saya juga pernah rusak akibat banjir, saya harap ada tempat yang strategis untuk solusinya,” tutupnya.
Penulis: Ade Saputra | Editor: Intoniswan |Advetorial
Tag: Perpustakaan