Komisioner KPU Nunukan Pantau Kegiatan Coklit di Pulau Sebatik

Komisioner KPU Nunukan, Abdul Rahman bersama Pantarlih melakukan coklit di RT 02 Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Selasa (25/6/2024). (Foto: Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan pantau langsung kegiatan  pencocokan dan penelitian (coklit) pemilih Pilkada Serentak 2024  di RT 02 Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, Selasa (25/6/2024).

“Tadi kita bersama PPK Sebatik Tengah,  dan disaksikan Panwascam mengunjungi rumah ketua RT 02 Desa Aji Kuning melakukan coklit, sekaligus meminta informasi terkait pemilih di sana,” kata Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Nunukan, Abdul Rahman pada Niaga.Asia, Selasa (25/06/2024).

“Dalam kegiatan coklit se-Kabupaten, KPU mengerahkan 712  petugas Pantarlih,” sambungnya.

Jumlah penduduk RT 02 Desa Aji Kuning berkisar 128 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah warga yang masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebagaimana data Pemilu 2024 sebanyak 468 orang. Dari 468 DPT tersebut, sebanyak 8 orang bekerja di perkebunan kelapa sawit Malaysia dan sehari-hari tinggal di Malaysia.

“Delapan orang itu, meski tinggal di Malaysia, tapi terdaftar  sebagai pemilih di RT 02 Desa Aji Kuning,” sebutnya.

Menurut Rahman, coklit pemilih dilaksanakan sejak 24 Juni hingga 24 Juli. Dalam kurun waktu sebulan itu, petugas Pantarlih diminta berkoordinasi ke setiap RT untuk meminta data penduduk, termasuk warga yang berada di luar negeri.

“Tadi kita bersama Pantarlih datang ke rumah ibu Hana, ketua RT 02 Desa Aji Kuning.  Pantarlih bersama ketua RT menjadwalkan coklit bagi warganya yang terdaftar di DPT,” ujarnya.

Rahman berharap semua warga yang memenuhi syarat menjadi pemilih Kecamatan Sebatik Tengah, terdatar sebagai pemilih agar tingkat partisipasi pemilih di atas 80 persen bahkan jika memungkinkan diangkat 90 persen.

Sejauh ini, kata Rahman, petugas Pantarlih tidak mengalami kendala dalam kegiatan coklit pemilih di Sebatik. Pemilih yang tinggal di Malaysia, sangat aktif ketika diminta datang ke pulau Sebatik yang masuk wilayah Indonesia untuk didata.

“Ibu RT 02 sudah berpengalaman mendata warga Indonesia yang berdomisili di Malaysia, kebetulan mereka saling kenal dan memiliki hubungan kekerabatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 02 Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Hana mengaku tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan coklit, termasuk terhadap delapan warganya yang tinggal di perkebunan kelapa sawit di wilayah negara Malaysia.

“Jarak rumah saya ke lokasi warga Indonesia yang bekerja di perkebunan sawit Malaysia, sekitar 45 menit naik sepeda motor. Saya sudah kenal semua orangnya,” bebernya.

Hana merupakan ketua RT terlama di Desa Aji Kuning. Perempuan berusia 53 tahun setidaknya telah 20 tahun menjabat ketua RT. Selama jadi ketua RT, Hana sangat banyak membantu petugas PPK dan KPU untuk mendata jumlah pemilih.

“Warga Indonesia berdomisili Malaysia selalu datang ke Sebatik tiap ada kegiatan Pemilu atau Pilkada, mereka sadar harus memberikan hak suaranya,” tutupnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: