SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kementerian Luar Negeri berhasil mengevakuasi 385 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Tujuh orang di antaranya dari Kalimantan Timur. Mereka kini sudah berada di Kantor Penghubung Kalimantan Timur di Jakarta, dan segera dipulangkan ke kabupaten kota asal masing-masing.
Raihan Fida, Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengatakan, ketujuh orang warga Kalimantan Timur itu sebelumnya masuk dalam 385 WNI yang mengungsi ke Jeddah, menyusul perang yang berkecamuk di Sudan.
“Dari sekitar tanggal 20 April kemarin, WNI termasuk warga Kaltim mulai meninggalkan Sudan dengan di antaranya berjalan kaki. Ada perjalanan sekitar 17 jam menuju Jeddah,” kata Raihan Fida, dalam pernyataannya kepada niaga.asia, Senin 1 Mei 2023.
Dari koordinasi yang dilakukan bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri, diketahui daftar nama-nama dari 385 WNI itu dan daerah asalnya.
“WNI ini kemudian dijemput dan dipulangkan dari Jeddah. Ada tiga gelombang kepulangan. Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan dulu di Pondok Gede di Jakarta selama 2-3 hari,” ujar Raihan Fida.
Ada 7 warga Kaltim, di mana satu di antaranya domisili di Kalimantan Utara (Kaltara). Dari 7 orang itu, 6 adalah mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan di Sudan. Satu lainnya adalah pekerja swasta di Sudan.
“Saya sudah laporkan ke Bapak Gubernur (Gubernur Kaltim Isran Noor), beliau bersyukur warga Kalimantan Timur sehat walafiat. Beliau meminta agar semua ketujuh orang itu ditangani dengan sebaik-baiknya,” Raihan Fida menerangkan.
Empat dari 7 orang warga Kaltim -satu di dalamnya ada warga Kaltara- kini sudah berada di Kantor Penghubung Kalimantan Timur di Jakarta. Dua lainnya segera menyusul setelah menuntaskan pemeriksaan kesehatan di Pondok Gede.
BACA JUGA :
Krisis Sudan: Pertempuran Memanas di Tengah Gencatan Senjata
Warga Kaltim dari Sudan Sudah di Kantor Penghubung Pemprov di Jakarta
“Satu lagi, juga segera datang menyusul karena adalah pekerja swasta,” sebut Raihan Fida.
Dirinci, 6 warga Kaltim itu di antaranya berasal dari Balikpapan, Samarinda dan Paser. Kesemuanya dalam kondisi sehat walafiat, dan dalam penanganan Kantor Penghubung Kalimantan Timur di Jakarta.
“Kami terus berkomunikasi dengan baik, melalui satu grup WhatsApp Messenger untuk memudahkan komunikasi,” Raihan Fida menjelaskan.
Selain itu komunikasi intensif terus dibangun bersama biro dan organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, terkait rencana kepulangan ke keluarga masing-masing.
“Saya juga terus komunikasikan dengan Dinsos dan Biro Kesra (Sekretariat Provinsi Kaltim), terkait kepulangan sesegera mungkin. Mungkin diterimakan dulu Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur, dan kemudian diserahkan ke keluarga masing-masing, lalu juga penanganan lebih lanjut oleh Pemda asal masing-masing,” demikian Raihan Fida.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: InternasionalKemenluKonflikKrisis SudanPemprov KaltimPeristiwaSamarindaSudan