NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram tidak membuat masyarakat di perbatasan Indonesia di Sebatik, Kabupaten Nunukan, beralih ke tabung gas produk Malaysia.
“Selama ada dijual masyarakat pasti menyerbu beli LPG 3 kilogram. Kecuali nanti habis, gas Malaysia dibeli,” kata agen LPG 3 kilogram PT Sebatik Island Flower, Abdullah, kepada niaga.asia, Rabu 15 Januari 2025.
Harga murah masih menjadi alasan masyarakat membeli LPG 3 Kg. Sebab tiap kedatangan tabung gas subsidi selalu diserbu. Bahkan pangkalan menyalur kewalahan mengatur panjangnya antrian.
Kelangkaan LPG 3 kilogram di Sebatik tidak separah di pulau Nunukan. Warga Sebatik masih terbantu adanya tabung gas 16,2 kilogram Malaysia yang biasanya dijual antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000.
“Kadang LPG 3 kilogram tidak datang sampai 1 bulan. Kalau sudah begitu, tabung gas Malaysia jadi sasaran beli masyarakat Sebatik,” ujar Abdullah.
Perdagangan LPG 3 kilogram di Sebatik tidak seperti di pulau Nunukan yang kerap kali langka dan dijual pedagang eceran Rp 50.000 sampai Rp 70.000. Padahal HET tabung gas subsidi sudah ditentukan Rp 30 ribu.
Abdullah menuturkan, kuota LPG 3 kilogram agen Sebatik Island Flower tidak menentu dengan jadwal pengiriman dari Pertamina Tarakan tiap minggu, dan biasanya bergantian dengan agen di pulau Nunukan.
“Kalau harga LPG 3 kilogram eceran Rp 70.000, mendinga beli tabung gas 5 kilogram Pertamina. Saya jual cuma Rp 130.000,” terang Abdullah.
Kelangkaan LPG 3 kilogram di Nunukan dan Sebatik mulai terjadi sejak Desember 2024 bersamaan rencana kenaikan HET oleh Pemerintah Provinsi Kaltara, di awal tahun 2025 dari Rp 20.000 menjadi Rp 30 ribu.
PT Sebatik Island Flower selaku agen LPG 3 kilogram memiliki 42 pangkalan resmi yang lokasinya menyebar di beberapa desa di pulau Sebatik. Tiap pangkalan diawasi dalam kegiatan pendistribusian ke masyarakat.
“Hari ini kita bongkar tabung gas. Kebetulan kedatangan perdana di tahun 2025. Sempat ada penundaan distribusi akibat persoalan teknis,” jelas Abdullah.
Abdullah mewanti-wanti pengkalan yang mengambil tabung gas di tempatnya harus menjual LPG 3 kilogram sesuai HET. Kalau ditemukan ada penjualan harga tidak wajar, diberikan sanksi pemotongan jatah pengambilan.
Untuk memastikan distribusi tepat sasaran ke warga miskin, agen Sebatik Island Flower menempatkan pegawai pengawasan penjualan di pangkalan-pangkalan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi munculnya pembelian dalam jumlah besar.
“Tabung gas subsidi untuk masyarakat miskin, jadi tidak boleh harga dijual mahal. Apalagi sengaja di-stok untuk menimbulkan kelangkaan,” jelas Abdullah.
Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi
Tag: LPG SubsidiNunukan