SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Guna mendukung pemajuan pariwisata khususnya ekonomi kreatif (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Parekraf), diperlukan masukan dari komunitas dan pelaku yang bergerak di bidang tersebut
Disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim Awang Khalik, masukan tersebut dapat berwujud saran dan program untuk nantinya direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang sumber dananya dari APBD Kaltim.
Masukan itu dianggapnya sangat penting, lantaran para pelaku dan komunitasnya itulah yang selama ini terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
“Mereka sangat paham di lapangan, mana-mana kegiatan Ekraf yang bermanfaat dan berdampak positif bagi pemajuan pariwisata,” kata Awang Khalik kepada niaga.asia di sela Rakornis Pariwisata se-Kaltim di Maratua, Berau, belum lama ini.
Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu menyebut untuk menghimpun masukan itu, tahun 2023 ini diselenggarakan secara formal dalam Sarasehan Pengembangan Ekraf yang diikuti empat sub-bidang Ekraf seperti seni pertunjukan, wastra, film dan kuliner.
“Secara informal sebenarnya tahun lalu sudah dilaksanakan,” ujar Awang Khalik.
Ketika masukan yang berbentuk program itu direalisasikan, lanjut Awang Khalik, para pelaku Ekraf dan komunitasnya itu akan dilibatkan.
“Tidak sekadar mengusulkan program,” tandasnya.
Menyinggung tentang program dari bidangnya yang diutamakan di Dispar Kaltim, Awang Khalik juga menyebutnya sebagai kebijakan dan langkah strategis pimpinan, yang melihat pengembangan ekraf mampu menjadi ujung tombak pemajuan pariwisata di Kaltim.
Sejatinya, kata Awang Khalik, bidangnya sebagai penunjang bagi pengembangan bidang-bidang lain di Dispar seperti bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, bidang pengembangan pemasaran pariwisata dan bidang pengembangan SDM Parekraf.
Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim