Mendag Zulkifli Hasan Besok Bertemu Pelaku Usaha Kakao di Singapura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA  – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dijadwalkan bertemu dengan
pelaku usaha sektor kakao pada Kamis, (12/9), di Singapura. Beberapa di antaranya, yaitu Chairman Cocoa Association of Asia (CCA) Elie Fouché, Direktur Eksekutif International Cocoa Organization Michel Arrion, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdoellah, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arief Susanto, serta pelaku usaha terkait.

“Dalam pertemuan tersebut, kami akan berdiskusi mengenai kebijakan nasional dalam mendukung pertumbuhan sektor kakao di Indonesia. Selain itu, kami akan mendengarkan program dan kegiatan CAA yang dapat dikolaborasikan dengan pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Pada pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan akan didampingi Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan, Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Reza Pahlevi Chairul, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Muhammad Rivai Abbas, serta Atase Perdagangan Singapura Billy Anugrah.

Pada 2023, ekspor produk kakao Indonesia ke dunia tercatat sebesar 340,14 ribu ton dengan nilai mencapai USD 1,2 miliar. Pada tahun tersebut, impor Indonesia untuk produk kakao tercatat sebesar 340,45 ribu ton dengan nilai USD 979 juta.

Berdasarkan data International Cocoa Organization, Indonesia merupakan negara produsen biji kakao terbesar di kawasan Asia dengan pangsa produksi sebesar 62,3 persen. Daerah dengan penghasil biji kakao terbesar di Indonesia yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Adapun ekspor kakao Indonesia didominasi oleh produk dengan kode HS 1804 (mentega, lemak, dan minyak kakao) dengan pangsa lebih dari 50 persen. Sementara tujuan utama ekspor Indonesia di antaranya, India dengan pangsa 17 persen, Uni Eropa (16 persen), dan Amerika Serikat (15 persen).

Setelah pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan dijadwalkan meresmikan area pameran Cocoa Village dan berdiskusi dengan petani kakao Indonesia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasiona,l Bara Khrisna Hasibuan dijadwalkan memberikan sambutan, mewakili Mendag Zulkifli Hasan pada pembukaan Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024.

Konferensi kakao internasional ini berlangsung pada 12—13 September 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura.

Mengusung tema “A Confluence for Positive Change”, konferensi ini mengangkat pentingnya kolaborasi dalam memberikan dampak positif pada industri kakao dan cokelat terhadap tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Sedikitnya 500 peserta yang terdiri atas pimpinan perusahaan, asosiasi, industri, peneliti, dan pembuat kebijakan akan menghadiri CAA-ICCE 2024.

CAA-ICCE 2024 bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi pelaku industri sektor kakao. Forum ini membahas strategi dalam mendukung perkembangan sektor industri kakao yang berkelanjutan, kemajuan teknologi, perubahan iklim global, serta tren pemasaran di sektor kakao.

“Konferensi ini diharapkan dapat membantu berkontribusi mengatasi permasalahan serta memperkuat sektor kakao berkelanjutan dan inklusif,” ujar Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Reza Pahlevi Chairul.

CAA-ICCE merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Konferensi ini berfokus pada topik yang paling relevan dengan para pakar lintas industri yang diselenggarakan CAA.

Sementara CAA adalah asosiasi pedagang dan pemroses biji kakao di Asia yang bertujuan mempercepat pertumbuhan industri kakao dan cokelat, mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam budidaya dan pengolahan kakao, serta menciptakan dampak positif bagi petani kakao.

Wakil Indonesia yang menjadi anggota CCA antara lain Asosiasi Kakao Indonesia, Barry Callebaut Indonesia, Cargill Indonesia, Ceres, Glico Indonesia, JB Cocoa, Mondelez Indonesia, serta Nestle.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: