Menko Airlangga dan CEO EGA Diskusikan Realisasi Kerja Sama Alumunium di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima CEO Emirate Global Alumunium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban, di sela-sela acara the World Government Summit 2025 di Dubai, Rabu (12/02). (Foto Kemenko Perekonomian/Niaga.Asia)

DUBAI.NIAGA.ASIA – Di sela-sela acara the World Government Summit 2025 di Dubai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima CEO Emirate Global Alumunium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban pada Rabu (12/02).

Pertemuan ini membahas kelanjutan rencana kerja sama EGA untuk mendukung pengembangan produksi Alumunium, melalui pengembangan Smelter yang mengolah Bauksit di Indonesia.

CEO Abdulnasser menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu pemain utama di industri alumunium, namun demikian perlu pembahasan lebih lanjut untuk memetakan proyek-proyek yang dapat dikerjasamakan.

“Indonesia adalah negara potensial di sektor alumunium, oleh karena itu perlu segera dilakukan feasibility study guna mengukur efisiensi produk alumunium Indonesia,” ungkap Abdulnasser.

Pada kesempatan ini CEO Abdulnasser juga menyatakan EGA telah menyepakati kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) untuk memperluas Smelter di utara Sumatera hingga 400.000 Ton/ tahun. Namun proyek kerja sama tersebut belum terealisasi karena faktor tingginya biaya listrik dan pasokan listrik rendah karbon, yang digunakan untuk memproduksi alumunium hijau.

CEO Abdulnasser  juga menyampaikan bahwa EGA menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga pengolahan alumunium dan berencana membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir dengan kapasitas hingga 5 GW. Dengan kemampuan tersebut kerja sama dengan Indonesia dapat direalisasikan.

“Dengan kemampuan dan teknologi maju yang kami gunakan, dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan menghasilkan alumina terbaik dalam jumlah yang besar,” lanjut Abdulnasser.

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Inalum untuk menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya sudah disepakati. Selain itu Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa stakeholder terkait juga perlu dilibatkan untuk percepatan implementasi komitmen kerja sama.

“Kerja sama perlu dilakukan dengan pihak lain seperti PLN untuk mengembangkan tenaga listrik rendah karbon guna memenuhi pasokan listrik yang mencukupi untuk produksi alumunium,” ujar Menko Airlangga

Menko Airlangga menegaskan bahwa kerja sama ini harus memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan melibatkan sektor swasta di Indonesia.

“Perlu dipastikan bahwa kerja sama sektor Alumunium ini memiliki dampak ekonomi yang besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja,” lanjut Menko Airlangga.

Mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis.

Sumber: Siaran Pers Kemenko Perekonomian | Editor: Intoniswan

Tag: