BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pelajar Islam Indonesia adalah orang islam sejati tapi juga nasionalisme sejati. Keduanya harus berimbang, tidak boleh lebih berat salah satu, ini yang harus ditanamkan.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam sambutannya ketika membuka Muktamar Nasional (Muknas) ke-32, Pelajar Islam Indonesia (PII), Jumat (5/5) di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur.
Hadir mendampingi Menko PMK, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, anggota DPR RI dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian dan Asisten Pemerintahan Sekda Balikpapan, Zulkifli.
Muhadjir Effendy mengaku datang di tengah banyaknya kegiatan karena dirinya adalah alumni PII. Dia juga menyatakan bangga menjadi seorang PII, tempat belajar keislaman dan juga pentingnya ke Indonesiaan.
Dia berpesan kepada pelajar yang hadir untuk kenalkan lebih luas PII kepada para pelajar lainnya. Kepada pengurus, dia meminta agar di tingkat daerah atau komisariat kalau bisa di isi oleh anak SMA.
“Kalau ketua umumnya boleh alumni perguruan tinggi, tapi upayakan pengurus daerah misalkan komisariat itu kalau bisa dari SMA. Waktunya memang sangat pendek, tapi bagi mereka itu sangat berarti,” harapnya.
Muhadjir Effendy yakin PII adalah tempat persemain kader yang paling bagus yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Karena PII memiliki dasar independen.
“Dengan independen, kemandirian, kedewasaan, serta percaya diri akan mudah terbentuk. Saya rasa itu harus menjadi watak dasar seorang PII, dan siap menjadi kader umat juga sekaligus kader bangsa,” ucapnya.
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengucapkan terimakasih kepada Menko PMK yang telah menyempatkan hadir di tengah kesibukannya, suatu kehormatan yang luar biasa.
Terimakasih juga diucapkan kepada keluarga besar PII yang telah menjadi Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai tempat pelaksanaan Muktamar Nasional PII ke-32.
“Selamat kepada teman-teman PII, mudahan PII terus bangkit, membangun Kaltim, membangun Indonesia lebih maju dan sejahtera,” pungkas Hadi Mulyadi.
Pelajar Islam Indonesia adalah organisasi massa Pelajar Islam tertua di Indonesia yang bergerak di bidang kepelajaran dan pengkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan. PII berdiri pada Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadil Tsani 1366 H di Yogyakarta dengan tokoh pertamanya Joesdi Ghazali dan saat ini Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PII, Rafani Tuahuns.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: PII