Napi Meninggal di Lapas Narkotika Samarinda, Hidayat: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Kepala Lapas Narkotika Samarinda Hidayat membuka bungkusan dari upaya penyelundupan narkotika yang ditemukan di area blok Lapas, Jumat 2 September 2022 (handout/Lapas Narkotika Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Samarinda ditemukan dengan kondisi leher terjerat tali, Sabtu 6 Juli 2024 pagi. Diduga WBP bersangkutan hendak bunuh diri. Setelah sempat ditangani petugas Klinik Lapas, WBP itu dinyatakan meninggal dunia. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah WBP bersangkutan.

Keterangan diperoleh niaga.asia, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Dari kamar ruang observasi kesehatan Klinik Lapas, terdengar suara bel memanggil dari dalam ruang observasi.

“Petugas klinik kesehatan datang, menemukan WBP ini kondisi demikian (leher terjerat tali), dan masih bisa memberikan respons,” kata Hidayat, Kepala Lapas Narkotika Samarinda, dikonfirmasi niaga.asia.

Hidayat bilang saat itu, petugas kesehatan klinik lainnya, termasuk kepolisian dan pihak keluarga dari WBP bersangkutan, diminta datang ke Lapas berkaitan kejadian itu.

“Setelah sempat mendapatkan penanganan awal, dokter klinik menyatakan WBP bersangkutan meninggal dunia. Bersama keluarga, jenazah dibawa ke rumah sakit,” ujar Hidayat.

Dari kejadian itu, lanjut Hidayat, dipastikan tidak ada tanda kekerasan pada jenazah WBP itu, dan turut disaksikan pihak keluarga.

“Faktanya yang bisa kami sampaikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah WBP bersangkutan,” sebut Hidayat menegaskan.

Hidayat juga bilang, jenazah saat ini sudah diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Punya Riwayat Sakit

Sejak masuk ke Lapas Narkotika, WBP itu diketahui punya riwayat. Pihak Klinik Lapas Samarinda pun telah beberapa kali memfasilitasi WBP bersangkutan untuk berobat, setelah berkomunikasi bersama keluarganya.

“Kita sudah beberapa kali fasilitasi bersangkutan untuk berobat, karena ada riwayat sakit saraf kejepit,” sebut Hidayat.

Peristiwa itu memang mengejutkan petugas Lapas dan petugas kesehatan di Klinik Lapas. Sebab sekitar tiga jam sebelumnya, WBP yang bersangkutan terlihat sedang tidur.

“Karena ada di ruang observasi kesehatan, sempat dicek terakhir oleh perugas kesehatan sekitar jam 3 dini hari, yang bersangkutan baik-baik saja. Dengan kejadian ini, yang bersangkutan kita duga percobaan itu (bunuh diri),” demikian Hidayat.

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi

Tag: