Nelayan Minta Bantuan Kapal yang Lebih Besar

aa

aa
Kapal nelayan yang ada sekarang relatif kecil. (Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA- Nelayan di pesisir selatan Bumi Batiwakkal masih memerlukan bantuan sarana dan prasarana untuk meningkatkan perekonomiannya, seperti alat tangkap dan lain sebagainya.

Kepala Bidang Penangkapan dan Pelayanan Usaha Dinas Perikanan, Jen Mohammad,  Senin (18/11)  menuturkan, Kelompok Usaha Bersama (KUB) telah berjalan dan manfaat bantuan pemerintah terkait pemberian bantuan sudah dirasakan.

“Bantuan tersebut berupa kapal dan alat tangkap,” katanya kepada pers.

Jen juga mengatakan, bahwa nelayan kembali memohon bantuan pengadaan unit dan alat tangkap yang lebih besar, tapi untuk itu, berdasarkan ketentuan, nelayan harus memiliki badan hukum berupa koperasi.

“Regulasi pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) oleh koperasi atau dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Kita menunggu nelayan membentuk badan hukum rampung,” ujarnya.

Jen mendukung TPI dikelola kembali oleh koperasi perikanan atau koperasi nelayan, karena pernah melihat manfaat koperasi perikanan bagi kesejahteraan masyarakat nelayan. Menurutnya, di beberapa daerah di luar Berau, koperasi bisa menyediakan sarana dan prasarana produksi termasuk seluruh keperluan nelayan saat akan melaut.

“Bahkan, koperasi menjamin pemasaran hasil tangkapan ikan nelayan,” tuturnya. Dengan demikian nanti ketika harga bagus ikan bagus yang menikmati nelayan, bukan pengepul. TPI sudah saatnya dkelola koperasi nelayan atau BUMK.

Jen menekankan, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi koperasi perikanan dalam TPI. Pertama, mampu meningkatkan sarana dan prasarana, kondisi sanitasi, higienis pelabuhan perikanan, sehingga memenuhi standar nasional dan internasional sebagai tempat pendaratan ikan dan pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan dan Kawasan Industri Perikanan Terpadu.

Kedua, koperasi mampu menyediakan sarana produksi perikanan tangkap dan perbekalan untuk melaut dengan kuantitas mencukupi setiap saat, kualitas unggul, dan harga relatif murah. Ketiga, koperasi harus mampu menjamin pemasaran ikan hasil tangkap para nelayan dengan harga sesuai dengan nilai ekonomi.

“Menguntungkan nelayan, tapi juga tidak memberatkan konsumen. Intinya, koperasi sebagai buffer stock dan price,” ucap Jen.

Keempat, lanjutnya, koperasi harus mampu menyediakan sumber kredit (modal) dengan suku bunga yang rendah. Dan Kelima, koperasi mampu meningkatkan kapasitas dan etos kerja nelayan dengan pendidikan, pelatihan, serta penyuluhan secara sistematis, benar, dan berkesinambungan.

Keenam, mampu menerapkan teknologi penangkapan ikan yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan serta mampu mengelola manajemen keuangan keluarga nelayan, hingga best handling practices, dan lainnya.

Jen juga mengatakan pemerintah akan membangun TPI sentral pesisir selatan di kawasan Talisayan, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat pesisir. “Kalau di Talisayan yang Bidukbiduk pasti lewat situ,”pungkasnya.  (ana/adv)