Neraca Pedagangan dengan Tiongkok Januari-Agustus 2024, Indonesia Defisit USD7,63 Miliar

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga bertemu Delegasi Perwakilan RI di Tiongkok dan Delegasi Bisnis Tiongkok yang berlangsung pada perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, Jumat (11/10/2024). (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Neraca perdagangan Indonesia dengan RRT (Republik Rayat Tiongkok) Periode Januari—Agustus 2024, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan yang cukup dalam mencapai USD 7,63 miliar. Hal ini disebabkan karena ekspor, baik migas maupun nonmigas mengalami penurunan sebesar 7,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Demikian diungkap Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga dalam pertemuan dengan Delegasi Perwakilan RI di Tiongkok dan Delegasi Bisnis Tiongkok yang berlangsung pada perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, Jumat (11/10/2024).

Pada pertemuan ini, Wamendag Jerry menjelaskan sebelumnya tahun 2023, neraca perdagangan Indonesia dengan RRT tahun 2023 mengalami surplus sebesar USD 2,05 miliar.

“Hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas kita dari RRT,” ujarnya.

Wamendag Jerry mengapresiasi Perwakilan RI Indonesia di Tiongkok yang telah mendorong para buyer potensial Tiongkok sebanyak 214 pelaku usaha untuk hadir pada penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2024 ini.

Tercatat sebanyak 16 kesepakatan bersama antara pelaku usaha Indonesia dengan buyer Tiongkok yang akan ditandatangani dalam penyelenggaraan TEI 2024 ini dengan nilai potensial sebesar USD 10,88 miliar.

Wamendag berharap, hubungan dagang yang sudah terjalin dengan baik ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan di kemudian hari.

“Kemendag siap membantu dan mendukung Perwakilan Perdagangan RI dalam meningkatkan kinerja perdagangan, khususnya ekspor produk Indonesia ke Tiongkok,” ucapnya.

Anggota delegasi pada pertemuan tersebut yaitu Konsul Jenderal RI Guangzhou, Ben Perkasa Drajat; Konjen RI Shanghai, Berlianto Situngkir; Konsul Ekonomi Guangzhou, Andalusia Tribuana Tungga Dewi; Atase Perdagangan RI Beijing, Budi Hansyah; CEO Shanghai Dora Business Service Co., Ltd, Dolar; Co-founder Homayo (Shanghai) Food Technology Co., Ltd9, Zhao Menglong; GM Shanghai Simo International Trade Co., Ltd, Shao Youqun; CEO Y.K. International Trading (Shanghai) Co., Ltd, Zhenlin Guo.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: