SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Memasuki tahun 2023, perekonomian global diprediksi masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketidakpastian tensi geopolitik, potensi cuaca ekstrem, tingginya tingkat suku bunga, inflasi tinggi, serta gejolak sektor finansial.
Meski demikian, neraca Perdagangan Kalimantan Timur (Kaltim) Triwulan I-2023 surplus US$6,70 miliar, karena tertolong oleh kinerja ekonomi negara mitra dagang Indonesia, termasuk Kaltim yang juga tumbuh positif pada Triwulan I-2023.
China misalnya di Triwulan I-2023 melonggarkan mobilitas masyarakat dan mencabut kebijakan Zero Covid Policy, disusul Jepang yang membuka diri pasca penurunan status pandemi.
Februari 2023, China kembali membeli batu bara Australia setelah larangan dicabut. Tapi
ekspor batubara Indoensia ke India sejak Februari 2023 meningkat, sebagai antisipasi lonjakan permintaan listrik selama musim panas.
Harga komoditas batu bara mengalami peningkatan secara y-on-y, namun turun secara q-to-q.Harga rata-rata ICP mengalami penurunan baik secara y-on-y, maupun q-to-q. Harga komoditas minyak sawit (CPO) turun secara y-on-y, namun meningkat secara q-to-q.
Demikian catatan atas peristiwa ekonomi terkait dengan Kaltim yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST.,MIDEC dalam siaran resminya melalui daring hari ini, Jumat (5/5/2023).
Menurut Yusniar, peristiwa ekonomi di Kaltim yang membuat ekonomi tumbuh di Triwulan I-2023 antara lain, progres pembangunan RDMP Pertamina RU V, PLN meningkatkan infrastruktur untuk memenuhi listrik masyarakat dan industri.
Selanjutnya adalah penyaluran kredit dan simpanan masyarakat mengalami peningkatan, peningkatan transaksi pembayaran non tunai, masa panen raya pada Triwulan I- 2023, berakhirnya momen Nataru, adanya momen jelang Ramadan, dan menjamurnya gerai restoran yang mulai beroperasi pada Triwulan I-2023.
“Tapi terjadi penurunan belanja pemerintah pada awal tahun 2023,” kata Yusniar.
Dari sisi pengeluaran, lanjut Yusniar, komponen utama (ekspor) terkontraksi sebesar 0,18 persen, namun komponen terbesar lainya yaitu PMTB dan konsumsi rumah tangga tumbuh positif.
Pertumbuhan positif konsumsi rumah tangga didorong oleh penguatan sebagian besar kelompok konsumsi, utamanya pada kelompok konsumsi makanan dan minuman selain restoran; pakaian dan alas kaki; perumahan; transportasi; serta hotel dan restoran.
Sementara komponen pengeluaran dengan kontraksi terdalam adalah konsumsi pemerintah yang disebabkan oleh penurunan realisasi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja bantuan sosial.
Sepanjang Triwulan I-2023, kinerja ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh faktor global dan domestik. Permintaan terhadap komoditas ekspor unggulan di pasar global yang menopang kinerja ekspor. Pembangunan IKN yang terus berjalan, belanja pemerintah, serta berbagai aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas ekonomi.
“Perbaikan ekonomi Kaltim pada Triwulan I-2023 dibarengi dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka dan peningkatan jumlah penduduk bekerja,” terang Yusniar.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim