SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hasil produksi terbesar pada pemotongan sapi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam bentuk karkas, yaitu sebesar 2.356,32 ton (68,52 persen) yang berkorelasi positif dengan nilai yang dihasilkan sebesar Rp238,43 miliar. Hasil produksi dan nilai dari pemotongan sapi secara keseluruhan mengalami penurunan pertumbuhan masing-masing sebesar 17,60 persen dan 16,65 persen. Sedangkan rata-rata berat hidup ternak sapi yang dipotong pada tahun 2022 adalah 235,96 kg per ekor.
Demikian disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam laporannya bertajuk “Statistik Pemotongan Ternak 2022 Provinsi Kalimantan Timur” yang dirilis Kepala BPS Kaltim, DR Yusniar Juliana Bulan Oktober 2023.
Menurut Yusniar, untuk wilayah Kaltim sendiri, tercatat ada dua jenis ternak sapi, yakni sapi potong non BX (Brahman Cross) dengan rata-rata berat hidupnya mencapai 233,91 kg per ekor dan sapi brahman yang rata-rata berat hidupnya mencapai 423,15 kg per ekor. Ada juga ternak kerbau dengan rata-rata berat hidupnya pada 2022, mencapai 351,53 kg per ekor dan ternak babi sebesar 60,00 kg per ekor.
“ Informasi perihal rata-rata berat hidup ternak tersebut diambil dari data rata-rata berat ternak yang dikumpulkan tiap triwulan. Dengan tingkat rata-rata berat hidup ternak yang cenderung bergerak fluktuatif, utamanya pada triwulan II dan triwulan III untuk ternak sapi dan kerbau. Terkecuali ternak babi yang tidak mengalami perubahan rata-rata berat hidup tiap triwulannya,” ujarnya.
Rata-rata berat karkas per ekor dan/atau rata-rata berat daging per ekor adalah parameter yang dapat digunakan untuk menghitung total produksi daging per bulan/triwulan/tahun terhadap semua ternak yang dipotong di RPH/TPH.
Parameter ini menjadi penting tatkala di RPH/ TPH tidak tersedia alat untuk menimbang berat produksi karkas/daging. Mengingat tidak semua RPH/TPH memiliki fasilitas yang memadai.
Yusniar menjelaskan, produktivitas karkas dan daging dari suatu ternak menggambarkan persentase rata-rata berat karkas dan daging dari suatu ternak terhadap rata-rata berat hidup. Rata-rata berat produksi karkas sapi per ekor pada tahun 2022 sebesar 50,70 persen dari berat hidupnya.
“Berdasarkan jenisnya, sapi brahman memiliki persentase rata-rata berat produksi karkas lebih tinggi sebesar 56,95 persen dibandingkan sapi potong non BX yakni 50,60 persen. Produktivitas daging sapi per ekor adalah 38,61 persen dari berat hidup. Sapi brahman mempunyai produktivitas daging lebih besar yakni 42,60 persen, disusul produktivitas daging sapi potong non BX sebesar 38,53 persen,” ungkapnya.
Produktivitas karkas kerbau sebesar 47,35 persen dari berat hidup, sedangkan produktivitas daging kerbau adalah 37,24 persen dari berat hidup. Produktivitas dari ternak kambing tidak tercatat karena pemotongannya di tahun 2022, sebagian besar terjadi di luar RPH/TPH.
BPS, kata Yusniar, juga mencatat produktivitas karkas dan daging tertinggi pada ternak yang dipotong di 2022 adalah ternak babi, yaitu 70 persen untuk produktivitas karkas dan 51,67 persen untuk produktivitas daging dari berat hidup.
“Tingginya angka produktivitas karkas/daging babi terhadap berat hidup disebabkan karena kulit babi tidak dipisahkan dengan karkas/daging sebagaimana pada ternak sapi dan kerbau,” ujarnya.
Untuk diketahui, RPH adalah semua tempat pemotongan hewan/ternak yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai RPH.
Sedangkan TPH adalah semua tempat pemotongan hewan/ternak yang mempunyai bangunan maupun tidak yang biasanya digunakan sebagai tempat pemotongan hewan/ternak dan biasanya terdapat pencatatan pemotongan.
Kemudian, karkas adalah seluruh daging dan tulang dari ternak yang dipotong tanpa kepala, jeroan, dan kaki bagian bawah. Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin (chilled) atau karkas beku (frozen).
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Ternak