Pabrik Ekstasi di Tangerang Hasilkan 3.000 Butir dalam Setengah Jam

Alat produksi ekstasi yang disita Kepolisian dari  sebuah rumah di Tangerang, Banten. (Foto Antara)

TANGERANG.NIAGA.ASIA – Polri mengungkapkan pabrik ekstasi yang digerebek di Tangerang, Banten, mampu berproduksi hingga 3.000 butir pil dalam kurun waktu setengah jam.

“Jadi, alat cetak yang dipakai itu dalam 30 menit bisa menghasilkan 3.000 butir pil ekstasi. Artinya, alat ini cukup efektif dalam pembuatan ekstasi,” ungkap Kabareskrim Polri Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto,  dilansir dari laman antaranews, Jumat (2/6/23).

Komjen. Pol. Agus Andrianto mengatakan dalam kurun waktu sesingkat itu kegiatan pabrik ekstasi tersebut sangat efektif dalam memproduksi ribuan butir pil ekstasi yang akan disebarluaskan ke masyarakat.

“Dari hasil pengungkapan tersebut, beragam barang bukti berhasil disita, mulai dari bahan mentah, alat pencetak, hingga ribuan butir pil ekstasi yang telah berhasil diproduksi,” jelas Kabareskrim.

Kabareskrim menambahkan, setidaknya ada 11 bungkus besar yang masing-masing berisi ekstasi dengan jumlah keseluruhan 25.000 butir, dua bungkus plastik klip masing-masing berisi kapsul diduga ekstasi dengan jumlah keseluruhan 1.000 butir, dan delapan bungkus plastik klip ekstasi dengan jumlah keseluruhan 1.380 butir pil ekstasi.

“Sementara untuk barang bukti bahan mentah yang diamankan adalah berbagai macam prekursor seperti serbuk galatium, mdt, serbuk putih magnesium, dan serbuk pentylon dengan total berat 46.250 gram,” jelas Kabareskrim.

“Selain itu, ada methamphetamine 1 liter, prekursor seperti metanol 3 liter, capsul cafein 200 kapsul, satu unit mesin pencetak tablet, berbagai macam peralatan cland LAB, dan alat komunikasi,” tambah Kabareskrim.

Polri Telusuri Asal Bahan Baku Pabrik Ekstasi

Selain itu, Polri menelusuri asal bahan baku pabrik ekstasi skala besar jaringan internasional di kawasan Perumahan Lavon Swan City Cluster Escanta 2 Nomor 5 KP Kawaron Girang, Kabupaten Tangerang, Banten.

“Langkah-langkah pengembangan dari tim gabungan terkait dengan barang-barang dari mana? Berasal dari mana? Atas pembuatan ekstasi di Jawa Tengah dan Banten,” jelas Kabareskrim.

Komjen. Pol. Agus Andrianto mengatakan, penyidik Bareskrim saat ini tengah melakukan pendalaman terkait asal bahan baku yang diterima para pelaku di Kabupaten Tangerang dan Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Untuk total tersangka yang ditangkap, ada empat orang, dua dari Tangerang dan dua di Semarang. Dua pelaku masih menjadi DPO (daftar pencarian orang) yang diduga sebagai otak pembuatan ekstasi tersebut,” ungkap Kabareskrim.

Kabareskrim menambahkan bawah pihaknya akan terus mengantisipasi terjadinya peredaran gelap narkotika dan psikotropika di berbagai wilayah di Indonesia dengan terus bekerja sama dengan pihak Direktorat Interdiksi Narkotika Bea dan Cukai, dan Dirresnarkoba Jajaran Kepolisian Daerah (Polda).@

Tag: