SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim menarget partisipasi pemilih di Pilkada 2024 yang akan berlangsung November mendatang mencapai 79 persen, atau meningkat dibandingkan Pemilu 2019 hanya 66 persen yang berada di bawah standar nasional.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Abdul Qoyim Rasyid mengungkapkan, terdapat beberapa upaya yang telah dirancang oleh KPU Kaltim, untuk meningkatkan partisipasi pemilih tetap pada Pilkada serentak 2024 mendatang.
“Mungkin salah satunya melalui sosialisasi. Di mana kegiatan sosialisasi ini tanggung jawab semua, bukan hanya KPU dan Bawaslu aja. Tapi semua partai politik, akademisi dan teman media,” kata Rasyid di kantornya Jalan Basuki Rahmad, Rabu 17 April 2024.
Selain itu, lanjut Rasyid, juga dilakukan penguatan badan Ad Hoc Pemilu, mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), sebagai bentuk evaluasi yang dilakukan pasca Pemilu sebelumnya.
“KPU Kaltim tengah merancang evaluasi Pemilu sebelumnya untuk mempersiapkan Pilkada (Pemilu Kepala Daerah) 2024. Selain itu, kami juga akan membahas rancangan badan Ad Hoc untuk Pilgub dan Pilwali atau Pilbup,” ujar Rasyid.
Rasyid berharap dengan menerapkan upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih, terjadi lonjakan jumlah pemilih di Pilkada tahun ini.
“Ini menjadi perhatian kami dalam menyukseskan gelaran Pilkada serentak di Kaltim. Mengingat tren partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang mencapai angka sekitar 79 persen,” demikian Abdul Qoyim Rasyid.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKPU KaltimPemiluPilkada 2024