Pemkot Balikpapan Mulai Salurkan Bansos Dampak Inflasi Kepada 7.363 Penerima

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyerahkan secara simbolis Bansos Dampak Inflasi kepada para penerima masing-masing Rp 300 ribu untuk tiga bulan berturut-turut, yakni Februari, Maret April di Kecamatan Balikpapan Barat Kamis (8/2/2024) sore. (Foto Humas Pemkot Balikpapan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat rentan terdampak inflasi. Secara simbolis penyerahan dimulai di Kecamatan Balikpapan Barat pada Kamis (8/2) sore.

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyerahkan kepada para penerima masing-masing Rp 300 ribu. Bantuan diberikan selama tiga bulan berturut-turut, yakni Februari, Maret April.

“Ini merupakan amanah dari Presiden agar menyisihkan sebagian pendapatan daerah untuk membantu masyarakat yang terdampak dari meningkatkan angka inflasi,” kata Rahmad.

Diketahui tingkat inflasi Kota Balikpapan 3,46 persen, lebih tinggi dari nasional 2,6 persen atau peringkat ke-9 Nasional, dan peringkat ke-2 se Kalimantan dan yang peringkat ke-1 atau tertinggi untuk Kaltim.

Pemkot Balikpapan pun telah mengambil dua langkah cepat intervensi kebijakan pengendalian inflasi daerah. Diantaranya melakukan operasi pasar menjaga stabilitas harga dan pasokan pahan pokok, serta memberikan bansos pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat.

“Yang dilakukan sudah sesuai dengan regulasi yang ada, dan arahan kebijakan pengendalian inflasi oleh pemerintah,” ungkap Rahmad.

Untuk kriteria penerima bansos, yakni warga kota Balikpapan, individu atau Keluarga yang memiliki kerentanan inflasi dan dilakukan verifikasi oleh Dinsos bersama OPD terkait.

Seperti data  kemiskinan ekstrim, data individu atau keluarga yang berpenghasilan kecil dan tidak tetap, seperti petani, nelayan, ojol, sopir angkot, PKL atau pedagang mikro dan kecil, pekerja seni, tenaga honor upah di bawah UMK.

“Sesuai data yang sudah diverifikasi sebanyak 7.363 kepala keluarga atau penerima. Terdiri dari data kemiskinan ekstrim 3.901 kepala keluarga, petani dan nelayan DTKS 1.551 penerima, pengemudi ojek online 1.911 penerima,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: