BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ini mematok target serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 mencapai 95% dari total APBD Rp17 triliun lebih.
“Nilai rupiahnya nanti berpotensi bertambah seiring dengan rencana pencairan dana bagi hasil (DBH) sawit tahun 2023 ini serta dana Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF), dimana nanti dimasukkan di Perubahan-APBD tahun ini,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni diwawancarai usai rapat evaluasi kinerja 2022 dan persiapan 2023 di Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (24/1).
Menurut Sri Wahyuni, pada tahun ini, Pemprov Kaltim juga menambah penyertaan modal di Bankaltimtara, sehingga kepemilikan saham meningkat dan bisa menerima nilai manfaat lebih besar pada tahun-tahun yang akan datang. Bankaltimtara potensial memberi dividen ke kas daerah,” katanya.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatan tahun 2023 agar serapan APBD 95% tercapai, sejumlah langkah pun sudah disiapkan.
“Kami sudah lakukan lelang dini. Bulan ini saja sudah ada 30 paket pekerjaan yang sudah dilakukan lelang dini. Ini salah satu upaya agar serapan anggaran bisa meningkat dibanding tahun 2022,” ungkap Sekda.
Berdasarkan catatan, pada tahun anggaran 2022 di mana tidak ada lelang dini, serapan APBD 84 persen. Meski serapan anggaran tak mencapai 90 persen, pemerintah mencatat penggunaan E-purchasing alias pengadaan barang dan jasa melalui sistem katalog elektronik meningkat 100 persen lebih.
“Tahun ini kita optimistis penggunaan E-purchasing juga akan mengalami peningkatan mencapai 100 persen lebih. Sehingga pengadaan barang dan jasa juga bisa dipercepat sesuai dengan arahan Bapak Gubernur,” tutur Sekda.
Sejauh ini Sri menyebut dari 47 organisasi perangkat daerah (OPD) ada 40 lebih OPD yang saat ini sudah mengumumkan pengadaan barang dan jasa.
“Yang belum kami minta Februari nanti sudah melaporkan,” pungkasnya.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Pemprov KaltimSri Wahyuni