NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Perwakilan pengawas Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Nunukan, Aji mengaku telah menyerahkan sampel menu makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan keracunan puluhan pelajar SDN 03 Nunukan Selatan.
“Sampel makanan nasi, lauk ayam masak kecap, sayuran dan buah sudah diserahkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kami masih tunggu hasil laporan pemeriksaan,” kata Pengawas BGN Nunukan, Aji, kepada niaga.asia, Jumat 17 Januari 2025.
Tidak hanya memeriksa sampel makanan, BGN Nunukan berusaha mencari informasi titik kesalahan maupun human error, yang menyebabkan munculnya dugaan keracunan murid-murid SD 03 Nunukan itu.
Menurut Aji, peristiwa itu menjadi evaluasi penting bagi penyedia menu makanan dan para pekerja dapur makan, dalam pengolahan dan menyiapkan makanan di hari-hari berikutnya.
“Kita lakukan investigasi titik kesalahan, apakah human error (pekerja), atau dari bahan baku makanan yang tidak baik,” ujar Aji.
Diterangkan, kasus keracunan anak pelajar sangat membingungkan karena menu makanan MBG yang dimasak oleh dapur Yayasan Abi Al-Ummi, dan dibagikan pula ke sekolah-sekolah lainnya di hari dan waktu yang sama.
Pengawas BGN Nunukan meminta dapur masak dan yayasan lebih berhati-hati lagi dalam mengolah sajian menu makanan, dan sebisa mungkin mencocokkan waktu memasak dengan waktu distribusi makanan.
Baca juga: Puluhan Murid SD di Nunukan Mual-Diare Diduga Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis
“Persoalan ini jadi pelajaran untuk pengawas BGN, agar lebih teliti dalam pengawasan kepada pekerja di dapur-dapur masak,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Yayasan Abi Al Ummi Nunukan, Orde Baru Hakim selaku rekanan BGN dalam penyedia menu makanan MBG di Nunukan Selatan menerangkan, persoalan dugaan keracunan anak pelajar menurutnya sudah dianggap selesai.
“Pihak sekolah bersama pengawas gizi dan perwakilan BGN Nunukan sudah bertemu membahas persoalan. Intinya, pihak sekolah menanggapi persoalan selesai,” kata Hakim.
Hakim menyampaikan permintaan maaf belum bisa memberikan penjelasan lebih banyak, karena sedang berada di RS di Nunukan, menemani anaknya yang sedang dirawat inap sejak 4 hari lalu.
Dugaan sementara keracunan disebabkan adanya sebagian makanan yang kurang baik dihasilkan oleh dapur masak, yang dikirimkan untuk menu makanan MBG SDN 03 Nunukan pada hari Senin 13 Januari 2025.
“Mungkin bagian dapur kurang kontrol di masakan. Kebetulan saya sudah 4 hari tidak ke dapur. Jadi barangkali makanan untuk pagi diantar siang,” jelas Hakim.
Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan
Tag: Badan Gizi NasionalMakan Bergizi GratisNunukan