BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Kodam VI/Mulawarman bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana serta Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stunting, Rabu 16 Oktober 2024, sebagai upaya penanggulangan stunting.
Acara itu berlangsung di Aula Makodam VI/Mulawarman di Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Balikpapan Kota, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.
Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Bayu Permana menerangkan pentingnya program Bangga Kencana, dalam meningkatkan kualitas keluarga dan sistem informasi keluarga.
Menurutnya, program ini berfokus pada penurunan angka stunting, khususnya di wilayah Kaltim dan Kaltara.
“Stunting merupakan masalah yang perlu ditangani secara bersama-sama. Melalui program ini, kita bisa menciptakan kesadaran akan pentingnya gizi bagi anak,” kata Bayu.
Bayu menekankan kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media, adalah kunci dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Kodam VI/Mulawarman siap mendukung penuh upaya ini sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujarnya.
Acara ini juga memberikan penghargaan kepada mitra kerja dan daerah yang berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting.
Dalam momen yang penuh semangat, diumumkan juga pemenang Lomba PKK Tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Kelurahan Manggar Kota Balikpapan meraih juara di kategori Kota, sedangkan Desa Karya Bhakti Kabupaten Kutai Timur menjadi pemenang di kategori Kabupaten.
“Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi daerah lain untuk lebih aktif dalam penanggulangan stunting,” terang Bayu.
Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto menambahkan, Kodam VI/Mulawarman berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Sinergi yang baik antara semua pihak adalah harapan kita bersama dalam menurunkan angka stunting di Kaltim dan Kaltara,” jelas Kristiyanto.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam memerangi stunting, serta menciptakan generasi penerus yang sehat dan berdaya saing tinggi.
Dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim