SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan Ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2024 tumbuh sebesar 6,17 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional yang hanya 5,03%.

Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp858,43 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp570,82 triliun, serta PDRB per kapita sebesar Rp212,18 juta.

Ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2024 yang tumbuh sebesar 6,17 persen merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Dari data yang dihimpun dari berbagai sumber,  Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, menyebut, cukup banyak faktor dan peristiwa yang mendorong ekonomi Kaltim tumbuh diatas rata-rata nasional tahun 2024.

“Salahsatunya diversifikasi industri pengolahan terus berkembang di Kaltim,” ungkap Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam BRS (Berita Resmi Statistik) yang dipublis 05 Februari lalu secara online.

Menurut Yusniar, BPS mencatat mulai beroperasinya beberapa industri baru di Kalimantan Timur, seperti smelter nikel (Kukar), pabrik semen (Kutim) dan amonium nitrat (Bontang dan Kukar), mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi 2024 hingga di atas 6 persen.

Selain itu kilang RU V Balikpapan melakukan Turn Around (TA) Revamp Crude Distillation Unit (CDU) sejak Februari 2024, dan telah kembali pulih pada Trw IV-2024. PKT berhasil mencapai total produksi pupuk urea sebesar 3,32 juta ton, pupuk NPK sebesar 282,18 ribu ton, amoniak sebesar 2,69 juta ton, dan amoniak DDJ sebesar 763,48 ribu ton per 22 Desember 2024.

“Konsumsi listri meningkat.  PLN UID Kaltimra mencatat pertumbuhan penjualan listrik untuk sektor industri mencapai 109,79 persen atau sebesar 676,68 GWh (y-on-y) dibanding 2023,” kata Yusniar.

Konsumsi energi meningkat. PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) mencatat penambahan pelanggan hingga 6,58 persen pada tahun 2024.

Penjualan kendaraan bermotor di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melesat 100 persen sejak ada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Peningkatan produksi dan penyaluran gas kota di beberapa Kabupaten/Kota.

“Aktivitas konstruksi masih terus mengalami pertumbuhan,” demikian BPS mencatat.

Hingga akhir 2024, progres pembangunan batch 1: 97,2%, batch 2: 81,1%, dan batch 3: 32,1%. Sejak 2022, anggaran untuk pembangunan IKN dari APBN sebesar Rp75,8 triliun yakni Rp5,5 triliun pada 2022, Rp27 triliun pada 2023, dan realisasi sementara pada 2024 mencapai Rp43,3 triliun.

Hingga akhir tahun 2024, Proyek RDMP Balikpapan telah mencapai progress sebesar 92,07%.  Adanya peningkatan belanja modal untuk Pembangunan IKN. Adanya berbagai proyek pembangunan dan revitalisasi infrastruktur di kabupaten/kota.

Pertambangan masih menjadi primadona

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, BPS mengabarkan lapangan usaha pertambangan masih menjadi primadona di Kaltim. Menurur BPS, per 4 Februari 2025, berdasarkan data MODI produksi batu bara Nasional meningkat sebesar 8,75 (y-on-y) dan meningkat 8,17 persen (c-to-c).

Lifting minyak mentah dan kondensat dari Januari November 2024 telah mencapai 96,41 persen dari target APBN Wilayah Kalsul. Sedangkan lifting gas telah mencapai 99.07 persen terhadap target APBN Wilayah Kalsul.

Kemudian adanya potensi kenaikan produksi batu bara oleh PT Bayan Resources Tbk. Akibat ekspansi tambang North Pakar di Tabang, Kab Kutai Kartanegara. PT ITMG menambah produksi dari PT GPK dan PT TIS (Kubar) yang mulai operasi sejak 2024.

BPS juga melaporkan sepanjang tahun 2024, Konsumsi Lembaga Non Profit di Kaltim melonjak tajam, antara lain karena adanya aktivitas partai politik meningkat selama masa kampanye jelang pelaksanan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024.

“Peningkatan aktivitas lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan pada berbagai momen hari raya keagamaan. Adanya kegiatan bakti sosial untuk bencana banjir di Kabupaten  Mahakam Ulu, juga berpengaruh poisitif pada ekonomi daerah,” papar Yusniar.

Kemudian, sepanjang tahun 2024 berbagai Kegiatan/Event di Kaltim memengaruhi aktivitas mobilitas masyarakat, antara lain karena adanya  penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 pada 15 Februari 2024 dan Pilkada Serentak pada 27 November 2024, Perayaan HUT RI di IKN, MTQ Nasional ke-XXX.  Pelantikan Pimpinan DPRD Kalimantan Timur 2024-2029, East Borneo International Folklore Festival (EBIFF), Peningkatan MICE menjelang akhir tahun, seperti: Rapat Koordinasi Germas

Provinsi Kalimantan Timur 2024, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) 2024, Pra Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun 2024, dan lainny, serta terdapat setidaknya 148 event sepanjang tahun 2024 di Kalimantan Timur.

Sektor transportasi  sepanjang tahun 2024 mengalami peningkatan, seperti terlihat masifnya penambahan extra flight, rute baru, hingga maskapai baru dari dan menuju bandara di wilayah Kaltim,  adanya kebijakan menurunkan tarif tiket pesawat sebesar 10 persen menjelang akhir tahun.

“Pada tahun 2024 Embarkasi Haji Balikpapan telah memberangkatkan sebanyak 6.023 orang yang terdiri dari 5.929 jemaah haji dan 94 petugas haji dengan rincian, dari Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 2.722 jemaah, Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 435 jemaah, Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2.062 jemaah dan Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 710 jemaah.

“Jumlah jamaah haji dari Kaltim tersebut meningkat 5,26 persen jika dibandingkan tahun 2023 (2.586 jamaah),” ungkap Yusniar.

Belanja pemerintah meningkat

BPS Kaltim juga mencatat pada tahun 2024 belanja Pemerintah masih mengalami peningkatan, karena pada tahun 2024, jumlah ASN Kaltim  meningkat sebesar 10 persen, adanya kebijakan terkait kenaikan Tambahan Penghasilan Aparatur Sipil Negara (TPP ASN) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Kemudian ada juga perubahan tambahan penghasilan PNS guru, pengawas dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan SMA, SMK dan SLB Provinsi Kaltim. Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pusat di Kalimantan Timur pada akhir Maret dan awal April 2024 mengalami kenaikan 22,16% dibandingkan tahun 2023.

“Hal ini dikarenakan adanya kenaikan gaji ASN serta kenaikan persentase pembayaran tunjangan THR tahun 2024,” ucap Yusniar.

Khsusus peristiwa di negara mitra dagang Kaltim dan Indonesia, dilaporkan sepanjang tahun 2024, kinerja ekonomi negara mitra dagang Indonesia tumbuh positif, walaupun beberapa negara cenderung melambat.

“Perekonomian global tahun 2024 tumbuh melambat sebesar 3,2 persen.”

Neraca Perdagangan Kaltim tahun 2024 surplus US$19,67 miliar, turun sebesar 7,53 persen dibanding Tahun 2023. Harga batubara: q-to-q: turun 0,75 persen; y-on-y: turun 3,42 persen; c-to-c: turun 39,61 persen.  HBA (Harga Batubara Acuan) 1: q-to-q: turun 6,96 persen; y-on-y: turun 9,52 persen, HBA 2: q-to-q: turun 4,81 persen; y-on-y: turun 3,03 persen, dan HBA 3: q-to-q: turun 2,05 persen; y-on-y: naik 19,54 persen.

Harga  Palm Oil 2024 , q-to-q: naik 22,19 persen, y-on-y: naik 40,33 persen, dan c-to-c: naik 8,68 persen. Kemudian, harga minyak mentah 2024, q-to-q: turun 6,51 persen, y-on-y: turun 11,20 persen, dan c-to-c: turun 2,50 persen.

Ketegangan politik Timur Tengah dan Rusia-Ukraina sepanjang tahun 2024 memanas. Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan minyak, yang mendorong terjadinya peningkatan harga minyak mentah dunia.

Bulan April 2024, Perpanjangan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ dalam rangka  menstabilkan harga minyak dunia.

Maret – Juli 2024 terjadi krisis properti di China semakin dalam. Perekonomian China yang melambat menyebabkan penurunan permintaan beberapa komoditas barang dari China.

Juni 2024, Penandatanganan Kesepakatan The Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).  Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota melalui empat pilar utamanya yaitu Trade Facilitation, Supply Chain, Green Economy, Fair Economy.

Mei-Juli 2024 Pemanasan Global Ekstrem. Akibat gelombang panas ekstrem sejak Mei hingga Juli 2024, terdapat lonjakan permintaan energi untuk penggunaan pendingin udara.

Produksi minyak mentah nasional sepanjang 2024 sebanyak 556 ribu barel per hari (bph), turun tipis 1,77% dibandingkan 2023 yang mencapai 566 ribu bph.

“Sedangkan produksi gas bumi naik tipis dari 2,76 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) menjadi 2,8 miliar bscfd,” demikian BPS Kaltim.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: Ekonomi Kaltim