SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya memperluas perkebunan kakao di Kabupaten Berau, tapi juga ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Sebagai stimulan, Disbun Kaltim telah memberikan bantuan pada kelompok tani yang berada Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kukar.
“Bantuan kita serahkan 07 Oktober lalu,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, Sabtu (26/10/2024).
“Kakao merupakan salah satu komoditas pertanian yang berperan penting bagi perekonomian negara dan sumber pendapatan petani,” sambungnya. Selain itu, tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani kakao di Desa Sungai Payang.
Menurut Ence Rafiddin, untuk kepentingan kelompok tani di Desa Sungai Payang akan melakukan perluasan atau ekstensifikasi kebun kakao seluas 15 ha ini, Disbun Kaltim menyalurkan
bantuan berupa bibit kakao sebanyak 15.000 batang, kemudian Pupuk 500 kg ton dan herbisida 75 liter.
“Penyerahan bantuan ini sebagai langkah nyata untuk mendukung petani, meningkatkan produktivitas perkebunan dan serta perekonomian daerah. Mudah-mudahan bisa mendorong kesejahteraan masyarakat terutama meningkatkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Pada tataran internasional, Kementerian Perdagangan ingin mengembalikan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama di tingkat global dalam produksi dan ekspor kakao.
Pada 2023, ekspor produk kakao Indonesia ke dunia tercatat sebesar 340,14 ribu ton dengan nilai mencapai USD 1,2 miliar. Pada tahun tersebut, impor Indonesia untuk produk kakao tercatat sebesar 340,45 ribu ton dengan nilai USD 979 juta.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan itu dalam sambutannya yang dibacakan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan pada pembukaan Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura, Kamis 12/9/2024).
Konferensi yang berlangsung pada 12—13 September 2024 ini mengambil tema “A Confluence for Positive Change”.
Berdasarkan data International Cocoa Organization, Indonesia merupakan negara produsen biji kakao terbesar di kawasan Asia dengan pangsa produksi sebesar 62,3 persen. Daerah dengan penghasil biji kakao terbesar di Indonesia yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Adapun ekspor kakao Indonesia didominasi oleh produk dengan kode HS 1804 (mentega, lemak, dan minyak kakao) dengan pangsa lebih dari 50 persen. Sementara tujuan utama ekspor Indonesia di antaranya, India dengan pangsa 17 persen, Uni Eropa (16 persen), dan Amerika Serikat (15 persen).
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Kakao