Perkuat Perdagangan Berjangka Komoditi, Ini Strategi Bappebti

Ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian  Perdagangan  melalui  Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka Komoditi (Bappebti) berkomitmen memperkuat pengembangan perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Indonesia. Selain itu, Bappebti akan terus mendiseminasikan berbagai kebijakan dan perkembangan kepada para pemangku kepentingan agar kebijakan-kebijakan tersebut dapat segera dimanfaatkan.

Hal  ini  disampaikan  Kepala  Bappebti  Didid  Noordiatmoko  dalam  konferensi  pers  perkembangan  isu terkini seputar PBK di Jakarta, Jumat (19/5).

”Bappebti perlu mengedukasi dan memberikan pemahaman yang benar terkait berbagai isu terkini di bidang  PBK,  baik  kepada  pelaku  usaha,  asosiasi,  dan  masyarakat  umum.  Hal  ini  untuk  menciptakan ekosistem yang nyaman danterpercaya di bidang PBK,” tegas Didid.

Dalam kesempatan ini, Didid memberikan informasi perkembangan terkini di bidang PBK. Di antaranya kebijakan  ekspor  CPO  melalui  bursa  berjangka  di  Indonesia,  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP) tindak   lanjut   UU   No.   4/2023, Expert   Advisor(EA)   untuk   penanggulangan   kasus robot   trading, penguatan  Sistem  Resi  Gudang  (SRG),  dan  tindak  lanjut  Laporan  Akhir  Hasil  Pemeriksaan  (LAHP) Ombudsman RI.

Kebijakan Ekspor CPO Melalui Bursa Berjangka di Indonesia

Didid  menjelaskan  kebijakan  ekspor  CPO  melalui  bursa  berjangka  merupakan  terobosan  atau  inovasi Kementerian  Perdagangan  dalam  meningkatkan  kinerja  ekspor  CPO  dan  pendapatan  negara  melalui pajak  ekspor.

Hal  ini  juga  sejalan  dengan  mandat  UU  No.  32/1997  tentang  PerdaganganBerjangka Komoditi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10/2011.

“Kebijakan  yang  diatur  adalah  ekspor  untuk  CPO  HS  15111000.  Nantinya  kebijakan  tersebut dilaksanakan  melalui  Bursa  Berjangka  di  Indonesia  yang  ditunjuk  oleh  Bappebti.  Selain  Permendag tentang ekspor, kami juga tengah merancang Peraturan Bappebti serta Peraturan dan Tata Tertib (PTT) Bursa Berjangka,”terang Didid.

Dengan  diimplementasikannya  kebijakan  tersebut,  diharapkan  akan  terbentuk  harga  acuan  CPO  di bursa. Harga yang terbentuk akan transparan, akuntabel,dan real time. Sehingga, dapat dipergunakan dalam penentuan Harga Patokan Ekspor (HPE) oleh Kementerian Perdagangan dan Bea Keluar (BK) oleh Kementerian  Keuangan.

Di  sisi  hulu,  kebijakan  ini  juga  dapat  memperbaiki  harga  tandan  buahsegar bagi  petani.  Kementerian  Perdagangan  menargetkan  pada  Juni  2023  sudah  dilakukan  peluncuran kebijakan tersebut.

RPP Tindak Lanjut UU No. 4/2023

Sebagaimana   diketahui,   pengaturan   dan   pengawasan   terhadap   perdagangan   aset   kripto   dan derivatifnya  akan  dialihkan  dari  Bappebti  ke  Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK).  RPP  ini  akan  mengatur mekanisme   pengalihan   tersebut.   Prinsipnya,   mekanisme   pengalihan   harus   seminimal   mungkin memberikan goncangan pada industri.

“Bahkan,  pengalihan  tersebut  harus  berdampak  positif  bagi  perkembangan  industri  dan  stabilisasi sektor  keuangan.  Bappebti  akan  terus  berkoordinasi  dengan  OJK  dan  Bank  Indonesia  untuk  menjaga masa transisi peralihan tersebut berjalan dengan baik,” terang Didid.

Expert Advisor (EA) Untuk Penanggulangan Kasus Robot Trading

Dalam  rangka  mengurangi  merebaknya  kasus  yang  merugikan  masyarakat  khususnya  terkait robot trading,  Bappebti  telah  menetapkan  kebijakan  melalui  Peraturan  Bappebti  Nomor  12  tahun  2022 tentang Penyelenggaraan Penyampaian Nasihat BerbasisTeknologi Informasi melalui EAdi bidang PBK yang mengatur tentang penasihat berjangka.

Tugasnya  adalah  memberikan  nasehat  kepada  pihak  lain  mengenai  jual  beli  komoditas  berdasarkan kontrak  berjangka,  kontrak  derivatif  syariah,  dan  atau  kontrak  derivatif  lainnya  dengan  menerima imbalan.

Saat  ini  Bappebti  telah  memberikan  persetujuan  Penasihat  Berjangka  dan  Wakil  Penasihat Berjangka tersebut.

Penguatan SRG untuk Orientasi Ekspor

Didid  menegaskan,  SRG  yang  awalnya  hanya  fokus  untuk  menjamin  ketersediaanpasokan  komoditas khususnya  bahan  pangan  dalam  negeri,  saat  ini  juga  berorientasi  ekspor.

“Masyarakat akan mudah mendapatkan   bahan   pokok   dengan   harga   terjangkau   serta   pelaku   usaha   dan   usaha   kecil   dan menengah (UKM) dapat masuk ke pasar internasional dengan menggunakan mekanisme penyimpanan komoditi di gudang SRG,” tegasnya.

Didid  menambahkan,  untuk  optimalisasi  SRG,  akan  diadakan  Bulan  Literasi  SRG  dan  PLK  pada  Mei 2023.  Pembukaan  Literasi  tersebut  diagendakan  pada  22  Mei  2023  di  Subang,  Jawa  Barat.

Kegiatan yang   akan   dilaksanakan   antara   lain   seminar,   kuliah   umum,   dan   pertemuan   dengan   pemangku kepentingan di daerah.

Tindak Lanjut LAHP Ombudsman RI

Bappebti   mengapresiasi   Ombudsman   yang   telah   memberikan   masukan   dalam   upaya   perbaikan pelayanan  publik  dan kinerja  Bappebti.

Terkait  proses  perizinan  Bursa  Kripto  masih  berjalan  dan Bappebti terus berkomitmen mengikuti ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

“Bappebti memberi kesempatan kepada seluruh pelaku usaha untuk mencalonkan dirinya menjadi Bursa  Kripto,  namun  calon  bursa  harus  kredibel  dan  kompeten.  Selanjutnya,  Bappebti  berkomitmen akan  memilih  Perusahaan  Calon  Bursa  Penyelenggara  Aset  Fisik  Kripto  yang  mampu  melindungi masyarakat,”pungkas Didid.

Untuk  penguatan  pelayanan  publik  di  lingkungan  Bappebti,  telah  dibentuk  LINI  Bappebti  sebagai layanan  informasi  Bappebti  dan  pengelola  aduan  masyarakat.  Selain  itu,  Bappebti  juga  bekerja  sama dengan  Biro  Humas  Kementerian  Perdagangan  mengelola  SP4NLapor  yang  menangani  isu-isu  terkait Bappebti.

Bappebti  juga  telah  melakukan  penyempurnaan  Standar  Operasional  Prosedur  (SOP)  Perizinan  Bursa Berjangka.  Sedangkan,  dalam  proses  integrasi  sistem  perizinan  dengan  sistem  Inatrade,  Bappebti bekerja sama dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan.

Penguatan  literasi  dilakukan  Bappebti  melalui  kerja  sama  dengan  asosasi,  Kamar  Dagang  Indonesia (Kadin)   dan   pemangku   kepentingan   lain.   Hal   ini   merupakan   kunci   dalam   menjalankan   strategi peningkatan   perdagangan   fisik   aset   kripto   dan   PBK   di   Indonesia,   mengurangi   aduan,   serta meningkatkan perlindungan masyarakat.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: