SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penerapan parkir elektronik yang digadang-gadang menjadi solusi penataan parkir di Samarinda belum terealisasi sesuai rencana.
Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Purwadi Purwoharsojo mempertanyakan keseriusan kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda dalam mengelola parkir.
“Persoalan parkir ini janji politik Andi Harun dalam 100 hari kerja. Tapi sudah lima tahun maju mundur, dan tidak jadi-jadi juga ini barang (parkir di Samarinda tertib),” kata Purwadi Purwoharsojo, Sabtu 23 Maret 2024.
Ketidakjelasan realisasi program e-parking membuat publik bertanya-tanya. Purwadi mengingatkan konsep Smart City yang dipaparkan Andi Harun saat Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 2020, di mana e-parking menjadi salah satu solusi untuk memudahkan masyarakat dalam mencari tempat parkir.
“Analoginya programnya seperti saya dari rumah mau pergi ke suatu tempat, kemudian saya cek dulu di google ruang parkir mana yang kosong, jadi bisa kita perkirakan. Begitulah beliau mempresentasikannya dulu ketika baru menjabat,” ujar Purwadi, yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman.
Selain itu, Purwadi juga menyayangkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir yang tidak dioptimalkan. Ia mencontohkan bahwa di Jakarta sektor parkir menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar.
“Belum ada data kantong parkir di Samarinda baik di web Dishub maupun Google. Padahal itu bisa ditata dengan kemauan dan keseriusan,” ujarnya.
Bahkan, kesemrawutan parkir di kawasan Pasar Segiri, Jalan KH Agus Salim, Jalan Panglima Batur, Mal SCP, dan Samarinda Square dinilainya telah menjadi salah satu lokasi yang kemacetannya tidak kunjung hilang sedari dahulu.
“Dari jaman kuda makan besi sampai kuda makan batako, tidak kelar-kelar. Ini PR-nya Dishub Samarinda,” tegas Purwadi.
Meskipun demikian, Purwadi juga tidak menampik sejauh ini Andi Harun telah banyak mengubah wajah Kota Samarinda menjadi lebih baik dan modern.
“Padahal kalau terealisasi (e-parking) keren, pasti keren. Bahkan bisa membersihkan juru parkir liar walaupun tidak seratus persen dan harus bertahap. Tapi kalau tidak dimulai, kapan lagi? Saya harap pak Wali juga tegas kepada Dishub, masih harus banyak gebrakannya,” demikian Purwadi.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi
Tag: ParkirPemkot SamarindaSamarindaUniversitas Mulawarman