NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Tim Basarnas Tarakan bersama personel Polsek Krayan, menghentikan sementara pencarian pesawat Smart Air PK-SNE jenis Polatus rute Tarakan – Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, yang dikabarkan hilang kontak dan diduga terjatuh.
Pesawat Smart Air PK-SNE berangkat dari Bandara Juwata Tarakan pukul 08.25 Wita dipiloti Capt. M Yusuf (29), yang beralamat Cluster Botanical Garden III No 9, Bekasi Selatan, serta seorang kru, Deni S (27), belum diketahui alamat domisili.
Kepala Basarnas Tarakan Syahril mengatakan, pencarian pesawat Smart Air hilang kontak dihentikan pukul 19.00 Wita, karena memasuki malam hari, sehingga tidak memungkinkan tim Basarnas dan unsur SAR lainnya melakukan penyisiran.
“Pencarian dimulai pukul 11.23 Wita menggunakan pesawat PK-SNO dari Long Bawan menuju Binuang berdasarkan lokasi spider koordinat 3°37’34.58″N 116°24’51.46″E,” kata Syahril dalam keterangan resmi, Jumat 8 Maret 2024.
Memasuki pukul 14.26 Wita, pesawat PK-SNG dan PK-VVU melakukan penyisiran dari Malinau ke Binuang dengan koordinat yang berhasil ditangkap oleh LUT Singapura pada koordinat 3°44’10.00″N 115°50’53.58″E dan Australia pada koordinat 3°44’9.10″N 115°55’45.36″.
“Pesawat PK-SNG dan PK-VVU sudah menyelesaikan penyisiran. Saat ini posisinya ada di Malinau untuk mengisi bahan bakar,” ujar Syahril.
Penyisiran hilang pesawat dibantu oleh Heli Bell 412 EPI REG. HA. 5224 milik Kodam VI Mulawarman yang take off dari Tarakan menuju Binuang pukul 17.43 Wita membawa 6 orang rescuer Basarnas Tarakan dan 4 kru heli.
Baca juga : Terima Sinyal Bahaya, Tim SAR Sisir Hutan Kaltara Cari Pesawat Smart Aviation Hilang Kontak
Pencarian pesawat oleh Heli Bell mengikuti petunjuk LUT Australia pada koordinat 3°44’9.10″N115°55’45.36″, akan tetapi pandangan tertutup awan, dan di lokasi penyisiran terdapat banyak bukit tinggi.
“Kami dapat kabar dari masyarakat setempat mendengar letupan-letupan diduga mungkin hasil letupan dari pesawat,” jelas Syahril.
Sebelum terdengar suara letupan, Syahril menuturkan seorang pekerja di daerah Binuang sempat melihat pesawat Pilatus melintas di atas camp penginapan dan mendengar suara dentuman keras.
“Kepala Desa Binuang bersama masyarakat berjalan kaki mencari sumber lokasi suara dentuman itu,” terang Syahril.
Hingga saat ini, tim Basarna belum berhasil menemukan titik terang apakah suara letupan dan dentuman keras itu berasal dari pesawat PK-SNE yang hilang kontak, sebab tim juga kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat yang berada di lokasi diduga sumber suara dentuman.
“Tim rescue gabungan kembali di Bandara Malinau untuk briefing dan akan dilanjutkan besok menunggu cuaca baik,” demikian Syahril.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi
Tag: BasarnasKecelakaan PesawatNunukanPeristiwaPesawat Jatuh