Potensi Zakat Rp 300 Triliun, Indonesia Masuk Salah Satu Negara Paling Dermawan

Presiden Joko Widodo saat bicara di pembukaan Rakornas Baznas di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu 25 September 2024 (istimewa)

NUSANTARA.NIAGA.ASIA — Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang mengedepankan percepatan digitalisasi di setiap kegiatannya. Ia berharap ke depannya, BAZNAS dapat membuat trobosan terbaru, program zakat, infaq dan sedekah. Terlebih lagi potensi Zakat mencapai Rp 300 Triliun dari sekitar 236 juta penduduk muslim.

Saat membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) BAZNAS 2024, Rabu 25 September 2024, Jokowi mengatakan setiap tahunnya BAZNAS selalu mengadakan Rakornas bertaraf nasional yang dilaksanakan di istana negara Indonesia, dengan mengedepankan digitalisasi.

“Saya senang beberapa kali BAZNAS mengadakan acara Rakornas di istana negara Jakarta, maupun saat ini di Ibu Kota Nusantara (IKN), semuanya sudah digitalisasi. Bentuk-bentuk kecepatan seperti itu yang kita inginkan ditetapkan di pemerintahan negara kita cintai,” kata Jokowi di Istana Negara IKN.

Jokowi bilang, ini kali pertama BAZNAS mengadakan Rakornas di IKN, setelah sebelumnya rutin mengadakan Rakornas di Jakarta.

“Banyak yang ingin melihat dan penasaran dengan IKN. Sebenarnya acaranya ini di Jakarta, tapi mereka pengin dilaksanakan di IKN saja. Jadi selamat datang di Ibu Kota Nusantara,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia naik 30 persen per tahun setelah dimulai gerakan cinta zakat sejak 2021.

“Karena itu saya mengapresiasi seluruh jajaran di BAZNAS sehingga pertumbuhan zakat dapat terus tercapai,” tambah Jokowi.

Disampaikan Jokowi, sebagai negara muslim terbesar di dunia, jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 236 juta orang.

“Oleh sebab itu, saya berharap BAZNAS ke depan dapat membuat trobosan baru, baik melalui edukasi kepada masyarakat. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan tata kelola zakat, infaq dan sedekah,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo bersama pengurus Baznas saat membuka Rakornas di Istana Negara IKN, Rabu 25 September 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Terhitung, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp300 triliun. Sehingga, Indonesia masuk dalam peringkat satu negara paling dermawan di dunia.

“Dengan cara seperti kita dapat membangun kepercayaan dan tata kelola yang profesional dan transparansi, dengan percepatan digitalisasi,” ujar Jokowi.

Sementara, Ketua BAZNAS RI Noor Achmad berkomitmen untuk terus mendukung agenda pembangunan nasional selaras dengan hadirnya IKN di Kaltim

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden melakukan pembukaan Rakornas, saya kagum terhadap IKN,” kata Noor Achmad.

Menurut Noor Achmad, hadirnya IKN menjadi salah satu ikonik negara Indonesia yang telah dikenal secara internasional.

“Ini suatu kehormatan dan simbol sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah dan BAZNAS dalam membangun Indonesia lebih sejahtera,” jelasnya.

Terakhir, Noor Achmad mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah menyisihkan waktunya untuk hadir dalam pembukaan Rakornas BAZNAS tahun ini.

“Kami seluruh keluarga besar BAZNAS, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Jokowi yang telah membuka acara ini, dan membawa bangsa dan negara mencapai kemajuan level kompetitif di dunia,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama, KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan, Raja Juli Antoni, serta perwakilan dua ormas besar Islam di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Rakornas BAZNAS ini diselenggarakan di Balikpapan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari pusat dari 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: