Potret Pembangunan Kaltim 2022, Dari 35 Indikator: 24 Biru dan 11 Merah

Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni dan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji di Musrenbang RKPD Kaltim Tahun 2024, Senin (17/4/2023) di Pendopo Odah Etam. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat pelaksanaan pembangunan di  wilayah Kalimantan Timur Tahun 2022, dari 35 indikator yang dinilai, sebanyak 24 indikator biru atau kinerjanya lebih baik diatas capaian nasional dan kinerja di 11 lainnya merah, karena kinerjanya lebih buruk dibandingkan capaian nasional.

Hal itu diungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasiona/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa dalam sambutannya di Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2024 di Pendopo Odah Etam, Senin (21/4/2023).

Materi sambutan Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa diwakili Deputi Bidang Pembangunan Regional, Dr. Ir. Himawan Hariyoga Djojokusumo, M.Sc.

Diterangkan, untuk mengukur kinerja pembangunan wilayah Kaltim, Kementerian PPN/Bappenas menggunakan data dari Badan Pusat Statistik 2022, (berdasarkan semester I setiap tahunnya), SSGI 2021, Kemneterian PAN dan RB (diolah), Komisi Informasi Pusat RI, SPI, jaga.id, BNPB, dan Kementan 2021.

Menurut Suharso, indikator pembangunan Kaltim yang capaiannya diatas nasional, ada 24 bidang. BIdang pembangunan di kaltim yang capaiannya ditasa rata-rata nasional, meliputi Bidang Sosial, Pendidikan, Jaminan Sosial, Pelayanan Publik.

Sedangkan indikator pembangunan Kaltim yang kinerjanya buruk dibandingkan capaian nasional, menurut Suharso, di Bidang Ekonomi, tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Kaltim 4,48% sedangkan nasional 5,31%.


Sumber: Sambutan Menteri PPN/Bappenas di Musrenbang RKPD Kaltim 2024.

Raport merah juga didapat kaltim pada prevelensi stunting, dimana 23,9 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional 21,6%. Indikator pembangunan lainnya yang juga merah di Kaltim ada di pembangunan Sanitasi Aman, Permintaan Listrik per kapita, Porsi kapasitas pembangkit listrik terbarukan, jaringan internet, kemantapan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten sama-sama dibawah angka nasional.

“Sedangkan prevelensi ketidakcukupan pangan di kaltim 16,19 jauh diatas nasional yang 10,21,” demikian Kementerian PPN/Bappenas.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Katim