SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan program swasembada pangan, kesehatan (makan bergizi gratis), pendidikan dan kesejahteraan guru, bisa dipercepat, dimana pembiyaannya diambil dari penghematan APBN dan APBD.
“Dari penghematan 50 persen perjalanan dinas pejabat negara, Kementerian/Lembaga (KL), saya sudah mendapatkan laporan dari Menteri Keuangan, diperoleh dana untuk Program Swasembada Pangan, Kesehatan, dan Pendidikan lebih kurang Rp15 triliun,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pidato sambutannya ketika membuka secara resmi Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, pagi ini, Rabu (4/12/2024) yang disiarkan secara langung oleh sejumlah televisi nasional.
“Dari penghematan perjalanan dinas keluar negeri itu, coba bayangkan, berapa banyak sekolah bisa kita rehabilitasi, berapa banyak bendungan bisa dibangun, akan cukup banyak anggaran untuk kesehatan rakyat bisa kita tambah,” ujarnya.
“Saya sudah instruksikan Menkeu untuk terus meneliti pos-pos belanja di APBN. Pengeluaran untuk yang tidak penting, seprti seminar-seminar, rapat-rapat di hotel dipotong, dan uangnya dialihkan ke kegiatan yang diperlukan langsung rakyat,” ungkap Presiden.
Presiden juga minta kepala daerah (gubernur/walikota/bupati) juga melakukan hal sama terhadap APBD. Uang hasil dari hasil efisiensi APBD gunakan untuk kepentingan langsung rakyat, swasembada pangan, pendidikan, dan kesehatan, serta perumahan untuk rakyat miskin.
Menurut Presiden, masalah yang dihadapi rakyat tidak perlu diseminarkan, karena semua orang sudah mengetahui, karena yang diperlukan adalah bagaimana mengatasi masalah yang sudah ditanggung rakyat bertahun-tahun, mencari solusi.
“Saya ingin mendengarkan laporan dari pejabat pemerintah tentang solusi mengatasi masalah, bukan paparan hasil seminar yang isinya membahas sebab-sebab kita belum swasemda pangan, sekolah rusak, jumlah orang miskin belum punya rumah,” tegas Presiden.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: MuhammadiyahPrabowo