BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Penularan Tuberkulosis (TB) masih cukup tinggi saat ini. Perlu intervensi lebih giat untuk menemukan kasus baru, agar target pemerintah mengeliminasi penyakit itu pada tahun 2030 bisa tercapai.
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menjadi salah satu target utama pelacakan sebagai upaya pencegahan kasus oleh pemerintah.
Di Lapas Klas II A Balikpapan, skrining dilakukan terhadap 862 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Hasilnya, lebih 20 orang di antaranya terdiagnosa penyakit tuberkulosis paru.
“Program dari pusat itu mengendalikan TB Paru tahun 2030. Seluruh Lapas di Indonesia melakukan skrining. Di Lapas Balikpapan hasilnya 23 WBP terdiagnosa TB paru,” kata Dokter Lapas Balikpapan, Deborah Chisti Sinaga, Senin 13 November 2023.
Mereka yang positif, lanjut Debora, diisolasi di ruang khusus sebagai langkah untuk memutus rantai penularan.
“TB paru ini menular, jadi kita pisahkan dengan warga binaan lainnya. Namun mereka tetap dapat aktivitas seperti biasa,” ungkapnya.
Hingga kini perkembangan kesehatan para WBP tersebut berangsur membaik. Debora memastikan, seluruh penanganan kesehatannya ditanggung oleh pemerintah.
“Kita didukung oleh Dinas Kesehatan Kota, obat-obatannya juga kita dapat. Penanganannya itu gratis,” demikian Debora.
Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi
Tag: BalikpapanKemenkumhamKesehatanLapas BalikpapanTuberkulosis