SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan membangun baru Rumah Sakit Tentara (RST) Tingkat IV di Samarinda, Kalimantan Timur. Rumah sakit itu menelan anggaran Rp 48 miliar dengan 100 tempat tidur. Tidak hanya bagi pasien militer, rumah sakit itu juga menerima pasien umum.
Pembangunan RST itu dimulai awal Februari 2023 lalu dan berlokasi di Jalan APT Pranoto, Samarinda Seberang. Pembangunannya ditarget rampung pada Oktober 2023 mendatang.
“Anggaran Rp 48 miliar langsung dari Kementerian Pertahanan. Iya, kalau tidak ada kendala, selesai tahun ini juga,” kata Kolonel Infanteri Khabib Mahfud, Kepala Staf Korem 091/ASN, ditemui niaga.asia di markas Korem 091/ASN, Kamis.
Pembangunan itu berdiri di atas lahan Kompi A TNI AD dan Kompi C Batalion Infanteri 611. Status sementara ini masih RST Tingkat IV. Lokasi lama RST Tingkat IV di Jalan Jenderal Sudirman, samping Korem 091/ASN, nantinya akan menempati gedung baru itu agar pelayanan kesehatan masyarakat menjadi lebih representatif.
“Yang di sini (bangunan RST lama) nantinya akan dipindahkan semua dengan fasilitas baru. Kemudian tempatnya lebih luas, instalasi pengolaan air limbah lebih bagus,” ujar Khabib Mahfud.
“Bangunan lama kan terbatas. Ya, mungkin ada beberapa keluhan masyarakat bahwa sanitasi dan sirkulasi udara kurang bagus sehingga terasa pengap. Di tempat yang baru akan lebih baik,” Khabib Mahfud menambahkan.
Meski bersatus RST Tingkat IV, ke depan rencananya akan dikembangkan lagi menjadi RST Tingkat III.
“Yang ditingkatkan lagi adalah fasilitasnya hingga jumlah tempat rawat inap. Selain itu, yang memimpin rumah sakit itu. Kalau sekarang adalah berpangkat Mayor untuk RST Tingkat IV. Kalau sudah tingkat III ya Letnan Kolonel,” jelas Khabib Mahfud.
Meski itu adalah fasilitas kesehatan militer, namun dalam pengoperasiannya akan terbuka untuk masyarakat umum, dan lebih dekat dengan masyarakat Samarinda Seberang dan sekitarnya.
“Rumah sakit ini juga terbuka untuk umum, dan menerima pasien BPJS Kesehatan. Di rumah sakit kita ini, justru 60-70 persen adalah pasien masyarakat umum daripada pasien militer. Misalnya juga untuk Fisioterapi juga lebih banyak pasien umum ketimbang pasien militer,” demikian Khabib Mahfud.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: Kementeran PertahananKesehatanKodam VI MulawarmanKorem 091 ASNPelayanan PublikSamarindaTNITNI AD