
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Ketua TP PKK Kalimantan Timur (Kaltim), Sarifah Suraidah Harum, mengajak masyarakat di Bumi Etam untuk memanfaatkan layanan kesehatan di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI ini, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tersebut mempunyai fasilitas mumpuni dan tengah bersiap naik kelas menjadi rumah sakit berstandar internasional.
“Jangan lupa berobatnya ke rumah sakit Kanujoso. Kenapa? Karena di sini rumah sakitnya sudah tipe A. Insya Allah nanti akan menjadi rumah sakit internasional,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo, Rabu (16/4).
Bunda Harum, sapaan akrabnya, mengaku takjub dengan fasilitas dan pelayanan yang tersedia. Ia menyebut warga tak perlu lagi harus ke Jakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kelas satu.
“Kita cukup berobat di sini karena semua fasilitasnya sudah luar biasa. Bunda pun tadi takjub banget,” imbuhnya.
Target Akreditasi Internasional 2029
Direktur RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo, Edy Iskandar, menegaskan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya telah memiliki visi besar menuju akreditasi internasional pada tahun 2029, seiring dengan akhir masa jabatan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.
“Dari misi-misi Pak Gubernur, kita turunkan lagi ke dalam misi-misi RSUD dr. Kanujoso, yakni menjadikan rumah sakit ini sebagai kebanggaan Kalimantan Timur dengan standar internasional,” jelas Edy.
Penilaian akreditasi internasional kata dia, akan dilakukan oleh lembaga dari Amerika dan Jepang. Proses persiapan akan dimulai tahun 2026, dengan peninjauan resmi direncanakan pada 2028.
“Mudah-mudahan 2029, di akhir jabatan Pak Gubernur, kita bisa mendapatkan sertifikasi internasional itu sebagai hadiah,” paparnya.
Atas dasar itu, ia menegaskan bahwa RSUD dr. Kanujoso menargetkan layanan prioritas berstandar internasional pada bidang ibu dan anak, tata kelola manajemen yang baik juga akan diperhatikan. Serta, rumah sakit ini juga akan terus melakukan pengembangan. Yakni, sebagai rumah sakit pendidikan untuk dokter spesialis.
“Pendidikan dokter spesialis akan kita dorong. Sekarang sudah ada kerja sama dengan UNAIR untuk urologi dan ortopedi, dan Unmul untuk bedah,” tuturnya.
Edy menambahkan, pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama internasional, termasuk pertukaran tenaga ahli dengan rumah sakit di Shanghai, Korea, dan Tiongkok.
Rp50 Miliar untuk Beasiswa Nakes
Untuk mendukung peningkatan kualitas SDM, RSUD dr. Kanujoso menyediakan anggaran khusus sebesar Rp50 miliar dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) guna membiayai pendidikan tenaga medis.
“Semua nakes kita sekolahkan, dari perawat S1 profesi hingga dokter umum yang ingin lanjut ke spesialis. Setelah selesai, mereka wajib kembali dan mengabdi di RSUD ini selama 10 tahun,” katanya.
Program ini sejalan dengan komitmen Pemprov Kaltim dalam menyediakan layanan kesehatan unggul, tanpa harus membebani masyarakat dengan biaya mahal.
“Kita ingin tidak hanya fasilitas yang berkelas, tapi juga SDM-nya. Kita siapkan dari sekarang agar di 2029 RSUD dr. Kanujoso benar-benar menjadi rumah sakit internasional yang bisa dibanggakan seluruh rakyat Kaltim,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo