NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan hari ini menerima surat suara pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 157.286 lembar dan surat suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan 159.286 lembar.
“Surat suara ini sempat tertahan di Tarakan selama 3 hari karena transportasi ke Nunukan terkenda kapal ferry tidak berlayar,” kata Ketua KPU Nunukan, Rico Ardiansyah pada Niaga.Asai, Jum’at (18/10/2024).
Jumlah surat suara yang tiba di Nunukan telah sesuai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2.000 surat suara untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU). Pendistribusian logistik dari Jakarta menuju Tarakan dan Nunukan dikawal aparat Kepolisian dan Bawaslu.
Rico menerangkan, surat suara di tiba di pelabuhan Si Jepun Nunukan, Jumat pukul 05:20 Wita, selanjutnya logistik digeser ke gudang KPU Nunukan Jalan RA Bessing, Kecamatan Nunukan.
“Kita pastikan surat suara aman, karena dari Jakarta sampai Nunukan dikawal ketat, begitu pula nanti di gudang KPU,” sebutnya.
Selain surat suara, KPU Nunukan beberapa hari lalu menerima kabel ties sebanyak 6.864, segel sebanyak 25.188, tinta sebanyak 1.008 atau 26 boks, kotak suara sebanyak 1.050 buah, dan bilik suara sebanyak 2.016 buah.
Terkait proses pelipatan surat suara, Rico menerangkan, KPU segera menentukan jadwal dan mekanisme yang paling efektif dengan tetap memperhatikan sisi keamanan surat suara sesuai arahan KPU Kaltara.
“Sistem kerjanya mungkin sama seperti pelaksanaan Pemilu melibatkan orang banyak. Untuk upah lipat belum ditentukan,” jelasnya.
Begitu pula untuk pengiriman ke 5 kecamatan di wilayah Krayan dan kecamatan lainnya yang tidak mungkin dijangkau lewat jalur darat. Solusi pengiriman bisa menggunakan pesawat dan perahu carter.
Saat ini KPU masih melakukan survei bagaimana pengiriman ke Krayan sebab, Kementerian Pertahanan pernah menyatakan pesawat TNI bisa membantu pengiriman peralatan Pilkada di daerah sulit.
“Kalau menggunakan maskapai komersil tentu sangat mahal biayanya, tapi nanti kita lihatlah mana yang sesuai kebutuhan,” terangnya.
Sebagai gambaran, carter maskapai regular sekali terbang menuju Kecamatan Krayan berkisar Rp70 juta, sedangkan carter untuk perahu menuju Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Ogong dan Lumbis Pensiangan sekitar Rp 9 juta.
Selain tingginya biaya distribusi logistik, lamanya waktu yang diperlukan dan keamanan selama di jalan jadi pertimbangan dalam memilih transportasi, apalagi cuaca di wilayah Kabupaten Nunukan tidak menentu antara hujan dan panas.
“Kami sedang berkoordinasi dengan KPU pusat dan provinsi dalam menentukan pilihan pengiriman logistik ke wilayah Krayan,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: kpu nunukanPilkada Nunukan