SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Persoalan banjir masih kerap kali menjadi keluhan masyarakat yang tinggal di ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda.
Penyebabnya tidak hanya karena sistem drainase yang belum tertata dengan baik, namun juga disebabkan pemukiman penduduk yang makin padat tiap tahunnya.
Ketua RT 25 Gang Reel 8, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, Suwarto mengaku sudah sekitar lima tahun terakhir, kawasan Gang Reel 5 dan 8, terdampak banjir meskipun hujan turun dengan intensitas rendah.
“Cuma dulu skala kecil, karena sekarang padatnya penduduk, terus tanahnya yang dulunya rawa sudah menjadi perumahan otomatis serapan air kurang,” kata Suwarto, ditemui Rabu 31 Mei 2023.
Merespons keluhan masyarakat, Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, melakukan peninjauan di kawasan tersebut.
Andi Harun menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam waktu dekat akan melakukan penanganan lebih lanjut.
“Penanganan pemerintah saat ini sudah di tahap lelang. Nantinya drainase di sini akan ditembuskan ke Jalan Bung Tomo,” kata Andi Harun.
Untuk diketahui, Pemkot Samarinda akan membuat drainase sepanjang 134 meter. Pembuatan saluran drainase itu bertujuan agar air cepat mengalir dan terbuang ke Sungai Mahakam, sehingga tidak mengakibatkan genangan di permukiman warga atau jalan di lingkungan permukiman.
“Kedalaman banjir di sini biasanya 40 sentimeter. Karena paritnya sangat kecil, ditambah ini jalan Provinsi dan tidak ada parit di sini,” jelasnya.
Andi harun mengungkapkan, dalam waktu dua hari ini, pihaknya akan melakukan kontrak kepada pemenang lelang. Rencananya pekan depan, sudah dilakukan PCM (Pre Construction Meeting) atau rapat pra pelaksanaan pekerjaan.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda
Tag: AdvertorialAndi HarunBanjir SamarindaPemkot SamarindaSamarinda