SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tongkang atau ponton bernama lambung Indomarina 3002 menabrak pipa baja diameter 500 milimeter milik Perumdam Tirta Kencana Samarinda di pinggir Sungai Mahakam kawasan Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Senin 3 Juli 2023.
Pascakejadian, 8 klem atau pengait pipa rusak. Sementara ini belum berdampak kepada distribusi air bersih ke pelanggan.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 Waktu Indonesia Tengah. Sebelum kejadian, tongkang GT 3058 No.113 PPm sedang ditarik tugboat bernama lambung Atlantic, berlayar dari Muara Berau menuju jetty di hulu Sungai Mahakam.
Pantauan niaga.asia sekitar 10 menit usai kejadian itu, posisi tongkang mepet ke fender dan pipa Perumdam Tirta Kencana. Sedangkan tugboat bertambat di pondasi pipa itu.
Di perairan sungai terlihat petugas antara lain dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, Polsek Kawasan Pelabuhan, Satuan Polair Polresta Samarinda, serta Pelindo Samarinda.
Anak buah kapal Tugboat Atlantic terlihat memotong tali towing tongkang.
Dua tugboat lainnya masing-masing Tugboat Zahra 01 dan SKA 2022 tiba di lokasi perairan kejadian.
Tongkang berhasil ditarik Tugboat Zahra 01 ke tengah sungai didampingi Tugboat SKA 2022 sekitar pukul 13.57 Waktu Indonesia Tengah. Berikutnya, Tugboat Atlantic juga berhasil menjauhi pipa Perumdam itu menuju ke tengah sungai sekitar 10 menit kemudian.
Tim Perumdam Tirta Kencana Samarinda terlihat mendokumentasikan kondisi pipa berikut klem pipa itu. Hasil inventarisir, tongkang yang menabrak pipa itu mengakibatkan 8 klem terlepas.
“Dari segi utilitas, ini jelas aset kami. Meski pipa ini adalah pipa kosong, pipa ini masuk perencanaan Perumdam untuk ke depannya,” kata Sendy Ibanez, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Perumdam Tirta Kencana Samarinda, ditemui di lokasi kejadian.
Sendy bilang pipa yang ditabrak adalah pipa baja berdiameter 500 mili meter. Nominal kerugian sedang diinventarisir tim teknik Perumdam Tirta Kencana.
“Boleh dibilang kedudukan pipa ini sudah bergeser. Kami fokus pada kerusakan karena klem itu ada yang rusak. Secara posisi, kedudukan sekarang aman. Tapi kalau ada tekanan air, itu pasti rubuh,” ujar Sendy Ibanez.
Dampak Distribusi Air Bersih ke Pelanggan
Pipa baja itu masuk dalam perencanaan Perumdam di masa mendatang. Namun sementara ini, kerusakan klem belum berdampak kepada distribusi air bersih kepada pelanggan.
“Untuk saat ini belum (berdampak ke pelanggan) karena masih dalam perencanaan, karena itu pipa kosong,” Sendy Ibanez menerangkan.
“Tapi untuk jangka panjang, yang nanti harus menyambung pipa ke sana (sekitar depan Korem 091 ASN-Kodim 0901 Samarinda), kita mesti bereskan dulu yang di sini (pipa yang ditabrak akibatkan 8 klem rusak). Karena klem ini fungsinya salah satunya untuk meredam tekanan agar tidak bergeser,” Sendy Ibanez menjelaskan.
Sementara terkait kaki pondasi pipa di pinggir turap, nantinya juha akan dicek ulang oleh tim teknik Perumdam. Begitu juga dengan kerugian materil akibat kejadian itu.
“Pasti ada (akan ada yang bertanggung jawab). Kita akan berunding dulu. Karena kita sudah ada kontak-kontak dengan yang bersangkutan (perusahaan tugboat dan tongkang). Kami juga ada tim hukum. Sementara ini fokus dulu untuk teknisnya, khawatir berdampak ke masyarakat karena pipa ini masuk perencanaan,” Sendy Ibanez menjelaskan.
niaga.asia kembali menegaskan pernyataan Sendy Ibanez ada tidaknya dampak misal penghentian distribusi air bersih ke pelanggan.
“Berdampak ke perencanaan kami. Tapi untuk ke masyarakat, belum,” demikian Sendy Ibanez.
Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi
Tag: Air BersihPDAM SamarindaPemkot SamarindaPeristiwaPerumdam Tirta KencanaSamarindaSungai Mahakam