SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kinerja transaksi nontunai pada Triwulan I 2024 melalui infrastruktur Bank Indonesia atau BI-RTGS dan SKNBI secara nominal tumbuh 15,03% (yoy).
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalam konferensi pers, Selasa malam (21/5/2024). Turut hadir dalam konferensi pers dua Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim, Muhamad Rais dan Bayuadi Hardiyanto, serta staf analis.
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement, yang selanjutnya disebut sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Bank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual. Sedangkan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) adalah infrastruktur yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam penyelenggaraan transfer dana dan kliring.
Nominal transaksi nontunai melalui BI RTGS pada Triwulan I 2024 tercatat Rp43,74 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan Triwulan I 2023 yang tercatat Rp38,02 triliun. Kinerja transaksi nontunai melalui infrastruktur BI RTGS secara volume tumbuh 19,52% (yoy) pada Triwulan I 2024.
“Volume transaksi nontunai melalui infrastruktur BI RTGS pada Triwulan I 2024 tercatat 24.352 transaksi, atau lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan I 2023 yang tercatat 20.375 transaksi,’ ungkap Budi.
Sedangkan kinerja transaksi nontunai melalui infrastruktur SKNBI, kata Budi, BI mencatat secara nominal tumbuh 3,81% (yoy) pada Triwulan I 2024. Nominal transaksi melalui SKNBI pada Triwulan I 2024 tercatat Rp9,48 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan Triwulan I 2023 yang besarnya Rp9,13 triliun.
Meski demikian, kinerja transaksi nontunai melalui SKNBI secara volume pada Triwula I 2024 terkontraksi 9,24%. Volume transaksi nontunai melalui infrastruktur SKNBI Triwulan I 2024 tercatat 169.277 transaksi, atau lebih rendah dibandingkan Triwulan I 2023 yang tercatat 186.513 transaksi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: transaksi digital