WNI di Wilayah Kerja Konsulat Tawau Bisa Kuliah di Universitas Terbuka

Kepala Perwakilan RI di Tawau, Heni Hamidah telah melakukan penandatanganan MoU Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, yang dilakukan secara daring bersama dengan Rektor Universitas Terbuka (UT) di Jakarta, Ojat Darojat, Rabu, 28 Desember 2022. (Konsulat RI Tawau)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – ​Dalam rangka menyediakan layanan Pendidikan Tinggi bagi para warga Negara Indonesia khususnya yang berada di wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang meliputi: Tawau, Kunak, Semporna, Lahad Datu dan Kalabakan, Kepala Perwakilan RI di Tawau, Heni Hamidah telah melakukan penandatanganan MoU Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, yang dilakukan secara daring bersama dengan Rektor Universitas Terbuka (UT) di Jakarta, Ojat Darojat, Rabu, 28 Desember 2022.

“Penandatanganan ini merupakan perpanjangan dari MoU sebelumnya yang telah berakhir di tahun 2022 ini,” kata Heni dalam sambutannya.

Konsul RI Tawau ini menjelaskan mengenai pentingnya kerjasama tersebut, sebagai upaya dalam memaksimalkan pelayanan dan perlindungan terhadap WNI khususnya yang berdomisili di wilayah kerja, karena dengan tersedianya layanan pendidikan tinggi ini akan mempermudah para WNI yang ingin melanjutkan kuliah, sambil bisa tetap bekerja di berbagai sektor seperti: perkebunan-perkebunan sawit, pabrik-pabrik, rumah tangga dan lain sebagainya.

Universitas Terbuka Kelompok Belajar (Pokjar) Tawau sendiri mulai dibuka pada tahun 2015 bersamaan waktunya dengan Pokjar Kota Kinabalu, yang diresmikan langsung oleh Duta Besar RI saat itu.

Menurut Heni, sejak pertama kali dibuka, kepengurusan Universitas Terbuka Pokjar Tawau mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya di bawah kepengurusan Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Batam hingga April 2016.

Kemudian beralih kepengurusan di bawah UPBJJ Tarakan hingga pertengahan tahun 2020 dan terakhir berpindah kepengurusan di bawah langsung UT Pusat sampai saat ini.

“Awal dibuka UT Pokjar Tawau membuka Program Beasiswa dari Kemdikbud RI untuk program S-1 PGSD dengan jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang, yang sebagian besar merupakan para guru-guru lokal CLC yang berada di wilayah kerja Konsulat RI Tawau,” paparnya.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki guna mendukung profesinya dalam mengajar di CLC-CLC bersama dengan para Guru Bina (Tenaga Pendidik yang ditugaskan oleh Kemdikbud RI Pusat), baru kemudian pada tanggal 26 April 2018 dilakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama secara resmi antara Konsulat RI Tawau dengan pihak Universitas Terbuka sebagai dasar hukum Penyelenggaraan layanan pendidikan tinggi UT di wilker KRI Tawau yang tertuang dalam perjanjian No 423/PKS/Pensosbud/TWU/IV/2018.

“Pada mulanya, program yang dibuka hanya S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menggunakan sistem tatap muka langsung di kelas,” kata Heni lagi.

Tutorial tatap muka pertama kali dilakukan pada bulan April 2015, dengan memanfaatkan tempat ruang tunggu permohonan Paspor di Kantor Konsulat RI Tawau lama di Jalan Sin On Batu 2 1/2 Tawau, sebagai ruang kelas, dengan jumlah 8 kali pertemuan per semester pada hari Sabtu dan Minggu, mulai pukul jam 08.00 – 17.00.

“Jumlah Tutor sebanyak 5 orang tutor yang diambil dari para Guru Bina yang memiliki kompetensi yakni minimal memiliki ijasah Magister”.

Seiring perkembangannya saat ini hampir seluruh jurusan dan program studi yang ada di Universitas Terbuka bisa dipilih oleh calon mahasiswa hanya saat ini terbagi dengan metode Online atau metode tatap muka bergantung pada program studi yang akan diambil.

Untuk Program studi secara tatap muka kelas pihak UT Pusat mengharuskan minimal jumlah peserta dalam 25 –  30 mahasiswa agar bisa dibuka kelas tatap muka langsung, sedangkan untuk program secara online bisa dibuka kapan saja tanpa adanya batasan minimal jumlah mahasiswa.

Sumber: Konsulat RI Tawau | Editor: Intoniswan

Tag: