SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Perolehan zakat yang dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kaltim terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Namun demikian perolehan zakat tahun ini baru terkumpul Rp 10 miliar, jauh dari target potensi zakat tahun ini sebesar Rp 6 triliun.
Ketua Baznas Kaltim Ahmad Nabhan mengatakan, dalam rapat koordinasi BAZNAS se-Kaltim bertujuan merumuskan program kerja dan pengelolaan zakat yang mencangkup pada pendistribusian, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan penyaluran zakat.
“Dalam Rakorda ini kita juga memperkuat kelembagaan Baznas dalam pengelolaan zakat. Mulai di tingkat pusat hingga daerah, melalui koordinasi dan konsolidasi dengan pemerintah daerah, kementerian agama provinsi hingga kabupaten/kota,” katanya dalam rapat di Pendopo Odah Etam Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada Samarinda, Minggu 20 Oktober 2024.
Ahmad Nabhan menyebutkan, sebanyak 62 orang mengikuti Rakorda Baznas Kaltim 2024 digelar mulai 20-24 Oktober 2024.
“Kami Baznas berkomitmen membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim melalui beberapa program,” ujarnya.
Beberapa program Baznas Kaltim yang telah terealisasikan tahun ini di antaranya membantu operasi bibir sumbing, berkontribusi menurunkan angka stunting, membuat rumah singgah layak huni, membantu warung kecil untuk bersaing dengan swalayan modern, serta memberikan sepeda motor kepada pedagang sayur.
Ahmad Nabhan menjelaskan, jumlah perolehan zakat BAZNAS Kaltim terus meningkatkan dalam tiga tahun terakhir.
“Di tahun 2021 perolehan zakat kita Rp 6 miliar, tahun 2022 mencapai Rp 8 miliar, tahun 2023 mencapai Rp 14 miliar dan saat ini tahun 2024 kita baru mengumpulkan Rp10 miliar. Mudah-mudahan dalam jangka tiga tahun ini kita bisa menaikan angka perolehan zakat,” jelasnya.
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebutkan, potensi zakat di Kaltim tahun 2024 mencapai Rp6 triliun.
“Hingga bulan ini baru mencapai Rp10 miliar. Jauh sekali, karena itu butuh langkah-langkah yang tidak biasa di kabupaten/kota untuk mengejar potensi itu,” sebut Akmal.
Lebih lanjut, Akmal menawarkan beberapa langkah signifikan yang bisa dilakukan Baznas Kaltim untuk mencapai target potensi zakat, salah satunya dengan menggaet para muzakki di kabupaten/kota untuk berkontribusi menyalurkan zakat.
“Kita pemerintah siap membantu memfasilitasi untuk melaksanakan MoU dengan para muzzaki. Contohnya di entitas perdagangan, perkebunan dan pertambangan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Akmal memerintahkan pengurus Baznas Kaltim untuk memetakan keberadaan para muzakki yang potensial untuk menyalurkan zakatnya di 10 kabupaten/kota.
“Baznas terbatas kemampuannya untuk berkomunikasi. Komunikasikan dengan pemerintah, nanti kita bantu memfasilitasi komunikasinya. Saya minta Baznas segera melakukan pemetaan muzakki yang potensial,” ucapnya.
Ketua BAZNAS RI Noor Achmad berharap dalam tiga bulan terakhir ini dapat mengejar target potensial pengumpulan zakat di Kaltim tahun 2024.
“Pak Pj sudah perintahkan agar Baznas Kaltim bisa membangkitkan kepercayaan masyarakat Kaltim, dan betul-betul bisa bekerja keras membantu masyarakat,” katanya.
Menurut Noor Achmad, prinsip dasar Baznas yakni mencari, mendapatkan dan menyalurkan zakat. Karena itu penting bagi Baznas Kaltim untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat Kaltim untuk menyalurkan zakat.
“Rekening di Baznas ini harus kosong, di mana kita mencari kemudian mendapatkan dan memberikan. Pola ini harus ditingkatkan di Baznas, bagaimana kepercayaan masyarakat meningkat untuk menyalurkan zakat,” demikian Noor Achmad.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: BaznasZakat